Senin, 25 Juni 2012

Mencontek dapat menyebabkan berfikir kreatif


UAS (Ujian Akhir Semester) bagi para mahasiswa sangatlah penting dan tentunya penentu apakah belajarnya khusnul khotimah atau suul khotimah. Segala macam cara pun dilakukan mulai dari belajar dengan keras, SKS (sistem Kebut Semalam) hingga dengan cara mencontek pun dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Kali ini gue mau ngepost tentang cara nyontek di kelas gue.

Gue sekarang belajar di jurusan matematika fakultas sains dan tekhnologi. Dengan embel-embel tekhnologi tata cara nyontek pun juga menggunakan tekhnologi. Bukan lagi dengan sms, atau browsing internet tetapi dengan menggunakan Bluetooth hahahaha.. keren kan?? Ini dia penggunaan tekhnologi dalam belajar. Ceritanya begini…

Gue ujian jam 7 pagi. Setengah jam sebelum masuk gue udah datang ke gedung fakultas. Bareng sekitar 6 temen gue pun lewat lift. Temen gue ngomong “ntar  jangan lupa yam bah bluetoothnya”. Nah gue bingung nih biasanya mbah google ini mbah Bluetooth. Gue balik nanya dah “kok mbah bluetooht??”. Temen gue bilang ”iya pake Bluetooth”. Gue makin tambah bingung dah. Gue nanya lagi “gimana caranya??”. Kata temen gue “lu foto jawaban lu nah ntar lu kirim ke temen-temen lu dah hahahahah”. Gue pun ngakak di lift. Hati gue pun ngomong “ni cara boleh juga di pake” (maklum mata kuliah geometri Euclid dari 16 pertemuan gue masuk cuman 7 kali) hahaha

Akhirnya, gue masuk ke ruang ujian. Gue bilang dah tu ke temen gue tentang cara yang di kasih dari anak kelas sebelah. Niat gue mau gue praktekin dah tu. soal dan lembar jawaban pun akhirnya di bagikan sama pengawas. Yaaa sesuai dengan prediksi gue, ga ada soal yang bisa gue jawab.. ya mentok mentok paham dikit dah tu nomor satu. Dan yang paling gokil tu ujian open book, tapi gue ga bawa buku. Temen gue yang paling pinter dalam mata kuliah ini gue liat buka buku, nah gue yang ga bisa apa apa malah dengan santainya ngerjain ujian tanpa buka buku. Yaa hasilnya bisa ketebak lah dalam waktu satu jam gue cuman bisa nulis lagi tuh soal di lembar jawaban (trik SMA gue pake) hahahahaha.

Jam di dinding ruang ujian sudah menunjukkan pukul 8, yang artinya waktu ujian sudah berkurang 1jam. Gue panic waktu tinggal 30menit lagi dan gue pun blum ngejawab apapun. Akhirnya gue kepikiran untuk ngejalanin trik yang gue dapet di lift tadi. Akhirnya gue panggil dah tuh temen disamping gue yang kayaknya sudah selesai nomor satu. Gue bisik bisik dah tu tentang trik tadi. Tapi, HP temen gue itu ga ada bluetoothnya.. waduh tambah galau dah gue. Akhirnya, gue dapet ide lagi. Pikiran jahat gue ngomong “HP gue kan kamera nya cakep. Kenapa g ague pake aja yaa??” yaudah gue pun ngasih HP gue ke temen gue untuk ngefoto jawaban temen gue itu. Akhirnya dapet juga dah tu jawaban nomor satu. Tapi ternyata masih belum kelar tuh jawaban. Gue pun putus asa dah jadinya. Ya sudah lah mungkin emang ini dosen masih pengen ketemu sama gue kali hahahaha. Eh, akhirnya datang juga tuh jawaban ke gue. Kali ini dari temen samping kanan gue dan itu jawaban yang gue cari. Waktu tinggal 15 manit lagi gue masih berkutat dengan soal nomor satu.. waduuh cuman bisa jawab satu soal nih dari 3 soal hahaha.. yaudah gue pasrah aja lah yang penting bisa jawab hahaha

Ini pengalaman nyontek yang menurut gue ga biasa dan luar biasa dalam perjalanan nyontek gue. Dan setelah lama berkecimpung di dunia percontekan gue bisa ngambil statement bahwa ”nyontek itu bisa membuat kita berfikir kreatif”. Karena dengan waktu yang sangat terbatas kita bisa menciptakan metode mencontek yang mungkin tidak terfikirkan sebelumnya. Oleh karena itu jikalau kita mau belajar berfikir kreatif alangkah baiknya kita mencoba untuk mencontek dan menciptakan cara mencontek yang baru dan tidak terfikirkan sebelumnya. Tapi, jangan ditiru juga nih saran gue, disamping bahaya kita juga akan dibuat ketagihan dan membuat greget untuk belajar juga turun. Jadi, yang sekarang belum pernah nyontek jangan lah sampai terjerumus didunia percontekan hahahahha……..

Selasa, 19 Juni 2012

“Comot lagi, lagi dan lagi”


Untuk yang kesekian kalinya Malaysia berbuat ulah yang menyebalkan kepada saudara tuanya. Kembali lagi Malaysia mencomot kekayaan budaya saudara tuanya. Entah apa yang ada dalam pikiran negara itu. Apakah memang negara itu tidak punya kebudayaan ataukah memang yang dicuri itu tidak menjaga budayanya??? Banyak yang mengatakan bahwa Malaysia dan Indonesia merupakan ade dan kakak. Ya wajarlah sebagai ade Malaysia itu ngambil punya abangnya. Tetapi, itu namanya kurang ajar. Ade songong sama kakaknya. 

Gue bingung sapa yang harus disalahkan dalam masalah ini. Yang satunya seperti maling dengan mengambil punya orang yang satunya juga kayak acuh tak acuh dengan apa yan dia punya. Nah, kalo udah diambil baru dah bacot sana sini.

Dari segi Malaysia, ni negara semau maunya aja ngambil punya orang ga peduli bahwa budaya itu beneran apa ga sebagai warisan negaranya. Dari analisis gue Malaysia sepertinya paham bahwa budaya itu akan menghasilkan uang untuk menambah kas negaranya. Dari segia budaya akan merembet ke pariwisata. Semakin unik budaya akan semakin banyak pengunjung dari manapun ingin menyaksikan budaya itu. Dan pastinya uang pun akan mengalir dari budaya ini. Tetapi, cara yang ditembuh sangatlah buruk bahkan tidak mencerminkan sebuah negara. Dengan mengambil budaya negara tetangga demi mendapatkan penghasilan yang besar. Ini cara yang ditempuh Malaysia untu menambah kas negaranya.

Dari segi Indonesia. Ini negara kayaknya ga sadar kalo hartanya perlu diamankan. Diamakan bukan berarti hany didaftarkan ke UNESCO tetapi juga dibudidayakan ke generasi muda. Tapi ini tidak dilakukan oleh bangsa Indonesia. Buktinya anak muda lebih paham budaya luar daripada budaya sendiri. Contohnya semakin banyak anak muda Indonesia yang membentuk girl band dan boy band. Ini kan bukan warisan leluhur Indonesia. Kenapa banyak para generasi muda tidak paham budaya sendiri?? Contohnya dalam segi batik. Coba kita Tanya kepada anak muda bangsa kita ada yang paham ga tentang motif batik di daerah mereka?? Tentunya sebagian besar tidak paham. Padahal itu budaya kita. Kalo kita Tanya tentang boy band atau girl banf nah ini banyak dah yang paham. 

Selanjutnya apa yag harus dilakukan bangsa Indonesia?? Ya menurut gue pendidikan budaya ini harus ditanamkan sejak dini mulai dari pendidikan dasar sampai kepada pendidikan tinggi. Karena jikalau budaya sudah maju nanti ekonomi pun akan mengikuti untuk maju.

Jadi, intinya jangan hanya bacot kalo sudah diambil saja tetapi sebelum diambil itu sudah seharusnya kita amankan.

Minggu, 17 Juni 2012

“Hijau Hitam VS Biru Kuning”


Salam sejahtera untuk kita semua. Kembali lagi gue munculin tulisan tentang realita yang gue hadapi di dunia saat ini, yaitu masa – masa mahasiswa yang penuh dengan realita kehidupan. Mulai dari hidup serba hemat, jajan hemat, makan hemat, rokok hemat, tidur pun juga hemat. Sampai hidup yang boros, buku boros, pulpen boros, pakaian dalem boros sampai tugas pun juga boros.
Mahasiswa selain idientik dengan tugas kampus sampai tugas pribadi, mahasiswa pun katanya juga terkenal dengan dunia organisasi. Banyak sekali yang kita dapat temui organisasi di kampus. Mulai dari organisasi intra kampus sampai organisasi ekstra kampus. Jikalau kita membicarakan organisasi intra kampus tentunya hanya berada dalam lingkungan kampus dan bergerak didalam dunia pengembangan  minat dan bakat para mahasiswa. Kalo kita membicarakan organisasi ekstra kampus kebanyakan dari kita belum terlalu paham tentang apa yang menjadi tujuan dari organisasi ekstra kampus itu. Jujur gue juga yang nulis ini belum paham tentang tujuan dari organisasi ekstra kampus itu.
Tetapi, di kampus yang sekarang menjadi tempat menimba ilmu gue ada dua ekstra kampus yang lumayan besar lah menurut gue walaupun salah satunya menguasai. Sebut saja “Hijau Hitam” dan “Biru Kuning”. Dua organisasi ekstra ini sangat menguasai untuk kegiatan ekstra di kampus gue. Walaupun yang “Biru Kuning” lebih menguasai sekitar 90% yang mengikuti organisasi ekstra kampus masuk ke dalam organisasi ini.
Nah, yang gue bingung dan ga masuk dalam rasionalisasi pikiran gue adalah kedua organisasi ini seperti bermusuhan satu sama lain. Contoh ketika gue mengikuti perekrutan anggota baru salah satu organisasi tersebut tersurat permusuhan antara kedua organisasi ini. Bukan lagi tersirat tetapi sudah tersurat dari perkataan dari pemateri dalam acara itu. Tidak cukup sampai disitu. Ketika gue beli gorengan dengan temen gue yang ikut dalam salah satu organisasi tersebut, gue ketemu dengan senior gue di organisasi intra kampus. Gue bilang ke temen gue kalo itu senior gue. Tapi tanggapan temen gue itu ga enak bgt. Katanya senior gue itu merupakan kader dari rival organisasi ekstra yang temen gue itu ikuti. Kenapa masalah personal disangkut pautin dengan masalah organisasi? Dengan ini gue pun ilfil dengan kedua organisasi ini. Kok bisa dua organisasi mahasiswa bisa bermusuhan. Kenapa? Kenapa begini? Padahal menurut sejarah terbentuknya salah satu organisasi tersebut tidak lepas dari rivalnya itu. Mereka seperti ada hubungan darah. Kok bisa yaa?? Ini jawaban yang belum gue temuin. Sebagai mahasiswa yang membawa misi perubahan bagi bangsa dan negara kok saling bermusuhan???
APAKAH ADA YANG BISA MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA SAYA???

Selasa, 12 Juni 2012

“IKAMASI Malang”


Bekasi… mungkin bukan kota kelahiran ataupun kampung halaman bagi gue. Tapi, kota ini udah bikin gue jatuh cinta dengan semua yang ada. Di kota ini gue tumbuh dewasa, di kota ini gue menimba ilmu sampai ke tingkat menengah atas, di kota ini gue menemukan segala macam teman, di kota ini pun gue menemukan keluarga kedua gue setelah di JAMBI dan di kota ini jug ague menemukan pujaan hati gue hahaha
Tapi, setelah lulus SMA gue pun ngelanjutin pendidikan di KOTA MALANG yaitu di salah satu Universitas Islam Negeri. Gue berharap di Kota Malang ini gue akan menemukan orang Bekasi yang menempuh pendidikan di Kota ini. Setalah satu minggu gue datang di Kota ini gue menemukan suatu komunitas yang bernama FKM-BEDEJAK (Forum Komunikasi Mahasiswa Bekasi Depok Jakarta). Ini komuniktas ada di kampus gue. Harapan gue untuk ketemu dengan orang-orang Bekasi pun sedikit menemui titik temu. Ya walaupun ga seperti yang gue harapin. Yaaaa karena mungkin dalam segi bahasa agak ada bedanya gitu dengan Bekasi. Yaa intinya gue pun masih berharap kumpul full dengan orang Bekasi tanpa ada campur tangan daerah lain di sekitar Bekasi.
Setelah hampir satu tahun gue di Malang. Gue belum ketemu juga cara untuk ngumpulin anak Bekasi yang ada di Malang. Tetapi gue punya kakak angkatan yang punya tujuan sama dengan gue. Kita berdua pun mulai bergerak untun mengumpulkan anak Bekasi yang ada di Malang. Kita Berdua mulai mencari link untuk itu. Kita mulai dengan mengunjungi secretariat IKAMASI Yogyakarta. Dan kita pun disambut dengan hangat disana. Kita disana dikasih cara yang jitu untuk mengumpulkan anak Bekasi yang ada di Malang. Gue pun akhirnya punya link anak Bekasi yang ada di Kampus lain seperti Universitas Brawijaya Malang.
Akhirnya gue pun mulai bikin strategi untuk menjalankan rencana ini. Yaitu mengumpulkan Warga Bekasi yang ada di Kota Malang. Mudahan semua rencana kita terwujud..
Untuk yang membaca tulisan ini yang mempunyai teman atau saudaranya merupakan warga bekasi yang menempuh pendidikan di Kota malang kiranya bisa membantu kami untuk mengumpulkan warga atau mahasiswa bekasi Kota Malang..
SEMOGA IKAMASI (IKATAKAN MAHASISWA BEKASI) KOTA MALANG SEGERA TERBENTUK..

CP :
Radhitya Okvien (098989281896)
Qisthi Abidy (085730676116)

Jumat, 08 Juni 2012

Pembohongan Kepada Mahasiswa


Ada salah satu Perguruan Tinggi Islam yang katanya merupakan peringkat pertama untuk PTAI seluruh Indonesia adalah Universitas yang malakukan pembohongan kepada para mahasiswanya dalam bidang akademik. Padahal ini universitas islam, islam itu tidak membolehkan yang namanya kebohongan.
Apasih kebohongan yang dilakukan oleh PTAIN ini? Yang baru saya identifikasi adalah terletak pada SKS yang dibebankan kepada mata Kuliah PKPBA. Mungkin ada yang belum tahu apa sih itu PKPBA?
PKPBA adalah singkatan dari Program Khusus Pembelajaran Bahasa Arab. Jadi, selama 1 tahun pertama kuliah di kampus ini kita akan merasakan belajar bahasa arab dari hari senin sampai jumat dari pukul 14.00 sampai dengan 20.00 tentu dengan jeda waktu yaitu pada pukul 16.30 sampai dengan 19.00.  tetapi, SKS yang dibebankan pada mata kuliah ini cuman 6 SKS per-semesternya. Coba kita hitung apakah benar ini cuman 6 SKS ataukah akan lebih dari 6 SKS per-semester.
Dalam 1 SKS ada 50 menit berarti 6 SKS ada 300 menit atau 5 jam. Jadi dalam satu minggu itu kita seharusnya hanya bertemu 5 jam atau 300 menit untuk 6 sks. Tetapi ini sangatlah tidak sinkron dengan yang terjadi di lapangan. Dalam sehari kita belajar PKPBA ada sekitar 3,5 jam atau 210 menit. Penjlasannya 2,5 jam diwaktu siang sampai dengan sore dan 1 jam diwaktu malan hari. Selanjutnya kita kalikan dengan 5 hari waktu belajar selama satu minggu 210 menit x 5 Hari = 1.050 menit atau 17,5 jam. Selanjutnya, kita ubah 1.050 menit tersebut ke satuan SKS. 1.050 menit/50 menit = 21 SKS. Jadi, sebenarnya SKS yang dibebankan dalam satu semester pada kuliah ini adalah 21 SKS. Jauh sekali dengan hanya cuman 6 SKS, selisih 15 SKS. Kan lumayan juga kalo dapet Nilai A. A=4 diklali dengan 15 SKS kita dapat 60. Kan lumayan tuh buat ngedongkrak IP.
Jikalau memang mau dibuat 6 SKS ya sesuai dengan aturan lah dibuat 2 pertemuan saja jadi masing-masing 3 SKS tiap pertemuan. Dan ga perlu sampai seminggu. Jikalaupun mau membuat pertemuan setiap hari kuliah (senin s/d sabtu) ga harus 210 menit perhari cukup dengan 50 menit perhari.
Inilah kebohongan yang saya tangkap setelah hampir satu tahun kuliah di perguruan tinggi ini. Akan kah kita diam saja dengan kebohongan ini? Apakah kita akan terus selalu terjerumus dengan kebohongan yang telah dilakukan oleh para petinggi kampus?

Rabu, 06 Juni 2012

Sok Tau dan Gatau


Kejadiaannya itu pas waktu pagi sekitar jam 2an lah.. ada dua orang teman kos gue yang nonton film di salah satu stasiun TV swasta. Judul film nya Urban apa gitu gue lupa. Nah temen gue yang satu ini gue inisialin namanya pake G (gatau) yang satu lagi pake S (soktau).
Ini cuplikan percakapannya..
S : Lu Tau ga kenapa nama Facebook gua itu A**** Urban?
G : gatau                                         
S : Lu tau kan arti Urbanisasi?
G : apa ya?? Perpindahan penduduk bla bla bla bla (gue lupa dia bilang apa)
S : aaaahhh IPS nya nyogok nih. Urbanisasi itu lawannya transmigrasi (gue diem ngelongok).. kalo transmigrasi itu perpindahan penduduk dari kota ke desa (gue pun semakin ngelongok). Nah kalo urbanisasi itu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Jadi, nama facebook gue itu artinya A**** anak Kota..
G : …………………………………….

Gue pun yang pura pura tidur hampir ngakak tapi gue terusin aja pura pura tidurnya hahahaha.. yang satunya gatau apa itu urbanisasi dan satunya lagi pun dengan sok taunya membandingkan urbanisasi dengan trasmigrasi.
Setau gue yaaa tranmigrasi itu perpindahan penduduk dari tempat yang padat penduduknya ke tempat yang jarang penduduknya. Ga berarti dari kota ke desa. kalo ada kota yang penduduknya padat mau pindah ke kota yang penduduknya jarang itu namanya transmigrasi. Bukan perpindahan penduduk dari kota ke desa.. aduuuuuuuhhh temen gue ada ada aja.. yang satunya IPS nya nyogok yang satu lagi ( yang sok tau) itu IPS nya ga lulus..hahahahaha
Inilah contoh pengamalan ilmu yang tidak sesuai pada tempatnya hahahahah dan yang paling parah itu yang soktau udah ngatain orang nyogok eh dianya juga dengan PD nya menjelaskan kata transmigrasi eh salah.. hahahahahahah

CUKUP SEKIAN CERITA YANG GA JELAS INI MOHON DIJADIKAN PELAJARAN BAGI KITA UNTUK TIDAK SOKTAU DALAM HAL APAPUN LEBIH BAIK GATAU DARIPADA SOKTAU !!!!!!