Jumat, 27 Juli 2012

“0”


Dia ga ada tapi dia ada. Kemunculannya melambangkan ketidakadaan, kehampaan dan kemunculannya melambangkan kekosongan. Dia adalah angka Nol (0). Angka yang istimwea karena hanya dia yang jika berdiri sendiri ga ada nilainya.

Gatau kenapa gue mau nulis tentang angka nol. Kayaknya tu angka istimewa buat gue. Gatau lah dimana istimewanya. Padahal kan angka nol itu ga ada nilainya. Ga ada nilai aja bisa istimewa aja bisa istimewa apalagi ada nilainya. Gue mikir sedikit kenapa ya ni angka yang ga ada nilainya itu bisa muncul, bisa ditemukan dan bisa diterima sama manusia pada masanya. Ni angka ga ada nilainya sama aja kayak huruf tapi ga bisa diucapkan atau dilafalkan sama mulut kita.

Kenapa harus muncul angka ini? Angka yang jikalau dia dikalikan dengan angka lain hasilnya akan kembali lagi ke Nol. Ni kayaknya angka punya pengaruh besar di dalam dunia perangkaan. Itu kalo dikalikan hasilnya kembali ke Nol. Nah, kalo ditambahkan atau dikurangkan hasilnya kembali kepada angka yang menjadi lawan Nol tersebut dalam operasi penjumlahan tau pengurangan. Lain lagi kasusnya jikalau angka lain dibagi dengan angka Nol, malah hasilnya itu tidak terdefinisi. Nah loh apalagi itu tidak terdefinisi??hahahaha yaaa kalo ga di jurusan matematika memang susah mahaminya hahaha. Bukannya gue sombong tapi memang gitu. Yang ga di jurusan matematika akan sulit memahami jikalau suatu angka yang dibagi dengan Nol hasilnya adalah tidak terdefinisi.hahahha

Tapi bukan pembagian dengan angka Nol yang mau gue bahas tapi tentang perkalian dengan angka Nol yang akan gue bahas. Yaa mungkin jurusan matematika di universitas lain materi ini sudah didapatkan di semester 1. Tapi di kampus gue belum dapet ini aja gue dapet setelah gue diskusi di facebook. Gue ngebahas ini bukan karena gue jurusan matematika tapi yaa karena lagi pengen aja hahaha dan materinya juga baru gue dapet dari hasil diskusi bukan dengan hasil belajar di bangku kuliah. Nanti untuk yang pada baca notabenenya bukan jurusan matematika yaa maklum aja lah kalo ga ngerti. Tapi, insya allah materinya gampang kok. Anak SD juga kalo pinter bisa nerima kok.

Oke akan gue mulai penjelasaanya. Ini gue mau buktiin.

Kita mulai dengan pengantar sifat tanpa pembuktian

0=0+0
Dari sifat ini akan digunakan untuk membuktikan a.0=0 untuk sembarang a bilangan real
0=0+0
Selanjutnya kita kalikan kedua ruas dengan a
           
            a.0= a (0+0)
            a.0= (a.0) + (a.0)
           

Kemudian ruas kanan dan ruas kiri kita tambahkan

(a.0) + (-a.0) = (a.0) + (a.0 + (-a.0))
                   0 = a.0 + 0
                   0 = a.0


Tuh kan terbukti bahwa setiap angka yang dikalikan dengan Nol itu hasilnya merupakan Nol tersebut. Ini masalah sederhana tetapi mempunyai kaidah untuk dibuktikan. Masalah ini merupakan keindahan dari matematika hehehehe

Oh iya sampe lupa temen gue anak arsitek ngerequest untuk membuktikan 1+1=2. Oke akan gue penuhin kok permintaan lu..

Ini kan merupakan sifat penjumlahan yang ga ngelibatin angka nol. Berarti kan perlu pembuktian. Karena basic kalkulus gue sangat rendah gue nyoba ngebuktiin pake logika gue yaitu dengan pembuktian terbalik. Gini penjelasannya..
Kita ambil sampel 2+3=5. Karena jikalau 1+1=2 ada angka yang sama nanti bingung kita. Oke kita mulai
2+3=5
Itu kan kasus kita. Kenapa sih hasilnya 5 ga 6 atau 7 aja.. karena sebagai berikut
5-3=2
5-2=3
Coba kita memakai operasi aljabar untuk kasus ini. Dari 2+3=5 berarti 5-3=2 dan 5-2=3. Dan hasilnya cocok kan dengan definisi pengurangan. Berarti premis 2+3=5 itu benar.

Nah itu namanya pembuktian terbalik. Masih bingung kan?? Gue aja yang jelasin bingung hahaha.. oke untuk membuktikan dengan premis satu lagi.
2+3=6
Nah itu kan kita tahu semua pasti salah kan. Tetapi kenapa salah??? Karena…….
6-3=2
Nah itu kan sudah salah. Kalo kita berpatokan pake operasi aljabar dari 2+3=6 itu seharusnya 6-3=2. Tetapi kan kalo kita memakai definisi pengurangan kan salah karena 6-3=3. Berarti dapat disimpulkan bahwa 2+3=6 itu salah.

Masih ga ngerti juga??? Yaudah lah kalo belum ngerti juga hubungi contact person gue hahah (ngarep bgt dihubungin). Oke mungkin untuk bagian pertama dari angka Nol ini cukup sekial dulu. Lain waktu kita sambung lagi….

Selasa, 10 Juli 2012

Nabi Adam Tanpa Puser


Adam adalah manusia yang pertama kalo menempati bumi ini. Seorang yang tercipta dengan kesempurnaan yang tidak dimiliki makhluk sebelumnya. Penyempurnaannya terletak pada akal. Dengan akal ini membantu Adam menjalani kehidupannya dimuka Bumi ini.

Kembali disaat gue ngopi di suatu Pujasera didepan kampus. Ada pertanyaan yang nyeleneh, konyok, ga jelas, dan bikin gue pengen nonjok tuh orang yang nanya. “Nabi ada punya puser ga??” ini pertanyaan apa maksudnya?? Ini berkaitan dengan apa? Apa hubungannya puser Nabi Adam dengan Ilmu Pengetahuan? Terbersit dalam hati gue ngapain mikirin pusernya Nabi Adam. Toh ga ada hubungannya dengan asal-usul Nabi Adam, kan Nabi Adam manusia sempurna secara fisik pasti punya puserlah.

Tetapi, ini masih menjadi beban dalam fikiran gue. Kenapa harus jadi beban sih? Nanti musyrik lagi. Setelah berfikir cukup lama gue nemuin jawaban yang sangat mencengangkan. Ada dua pilihan jawaban yang ada dalam fikiran gue. Yang pertama adalah Nabi adam ga punya puser karena kalau Nabi Adam punya puser berarti Nabi Adam punya orang tua (nanti gue jelasin) sedangkan Nabi Adam itu ga punya orangtua. Jawaban yang kedua adalah Nabi Adam punya puser karena beliau manusia sempurna.

Gue galau, gue berada disebuah pertengahan antara ada dan tiada. Yang mana nih gue pilih? Pilihan yang pertama itu logis dan didukung dengan ilmu pengetahuan. Dan yang kedua itu mungkin juga karena kan manusia itu ada pusernya laaaah.

Nih sekarang penjelasan gue tentang pilihan pertama. Puser yang merupakan pusat aliran cakra (energi). Disinilah pusat aliran energi tubuh kita. Ketika kita masih di dalam kandungan Ibu kita, asupan protein, gizi, dsb yang kita dapat dari Ibu kita dialirkan memelui plasenta. Ketika kita lahir penghubung (plasenta) itu dipotong. Sampe sekarang jadi puser.

Jikalau kita berpedoman kepada ilmu pengetahuan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa Nabi Adam ridak mempunyai puser. Karena beliau manusia pertama dan tidak mempunyai Ibu. Dan jikalau Nabi Adam punya puser berarti beliau itu punya Ibu. Kan sesuai dengan fungsi puser tadi yaitu sebagai penguhubung yabg mengalirkan makanan yang dimakan oleh Ibu kita.

Tetapi, ada satu pilihan lagi. Jikalau Nabi Adam tidak mempunyai puser. Terus siapa yang mengatur pergerakan cakranya?? Berarti beliau tidak sempurna karena tidak adanya pengatur energi tadi.

Pilihan manakah yang tepat? Nabi Adam puser apa ga?? Mungkin ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Ini akan menambah pengetahuan kita tentang sesepuh umat manusia diseluruh dunia.

Ada kendala ketika gue nyampein pertanyaan ini di twitter. Ada salah satu kakak kelas gue yang kuliah di mesir ga setuju dengan pertanyaan gue ini. Dia menganggap kalau itu ga penting nanti akan membuat kita ragu tentang ciptaan Tuhan. Ya gue sih cuman bisa ketawa aja hahahahahaha. Gue sih balik nanya aja “ada ga di Al-quran yang menjelaskan bahwa Nabi Adam punya puser apa ga??” inikan masih misterius.

Kita berfikir menggunakan LOGIKA dan pembenaran fikiran itu akan kita sandarkan kepada Al-quran dan Hadits Nabi.

Wallahu a`lam bi ash-showab.........

Senin, 09 Juli 2012

KemarahMU Membuatku Menangis


Kedinginan udara malam mulai memasuki sebuah bilik yang berukuran 4x3. Dingin itu yang gue rasain. Sesegera mungkin gue ngambil sprei untuk menyelimuti badan gue yang udah ga tahan dengan dinginnya udara Kota Malang. Sampai rokok yang gue isap pun tidak mampu membuat diri gue hangat.

Jenuh, jenuh, dan jenuh dengan aktivitas keseharian yang gue jalani saat ini. Apa yang harus gue lakuin dengan kejenuhan ini. Tidur??? Gue belum ngantuk. Baca novel?? Ga ada novel yang buat gue kembali semangat. Apa nonton TV aja yaa?? Ya mungkin bisa membuat gue ketawa dengan salah satu siaran komedi yang disiarkan salah satu stasiun TV swasta. Yaudah lah gue pun ngambil HP yang ada aplikasi TV nya. Gue pun nonton dengan temen gue yang tiduran disamping gue. Tetapi, tidak berapa lama kemudian dia pun tertidur. Waduuuh gue tambah bĂȘte ga ada temennya. Yaudahlah gue tidur aja…

Gue tarik sprei menutupi tubuh gue sampai kepala gue pun tidak terlihat. Yaaa tidak lama kemudian HP gue pun bergetar bertanda ada telepon yang masuk. Gue sih agak males ngangkatnya. Setelah gue liat nama yang tercantum adalah IBU gue pun bergegas untuk mengangkat teleponnya. Yaa maklum lah jarang ketemu nelpon pun kadang cumin sebulan sekali. Bayangan tentang wajah yang berseri yang telah melahirkan gue pun muncul dalam pikiran gue.

Yaudah gue angkat teleponnya. “assalamualaikum” kata yang pertama keluar dari mulut gue disertai dengan muka yang berseri-seri. “waalaikumsalam” sang IBU pun menjawab. “lagi ngapain??” pertanyaan yang sudah sering gue dengar jikalau beliau menelpon. “lagi mau tidur” gue jawab kayak gtu. “tidur terus ga belajar” beliau selalu bilang begitu. Ini didikan dari SD. Belajar, belajar dan belajar. Gue pun mengutuk diri gue yang sekarang terkena stress ringan ini akibat didikan IBU gue waktu SD. Sudahlah yang lalu biarlah berlalu. Sambut masa depan dengan optimism.

“kapan pulang???” kata yang sangat sederhana tapi membuatku mulai meneteskan air mata. Gue belum menjawab pertanyaan dari beliau. Bukan karena belum tau tanggal pulang, tetapi karena gue gamau beliau tau kalo gue nangis. “belum tau bu, masih banyak kegiatan di kampus” sambil menahan tangis gue jawab pertanyaan beliau. “emang kegiatan apa??” memang kalo ada kegiatan gue ga pernah cerita ke orang tua gue. “banyak BU, di LKP2M, Ospek kampus” gue ngejelasin kepada IBU gue itu. “terus kapan pulang ke Jambi??” “belum tau BU” gue gatau harus jawab apalagi. “mahal bu tiketnya sampai 506.000” gue gamau kalo harga tiket yang begitu mahal menjadi beban untuk orang tua gue. “yaudah ni bapak mau ngomong” waduh kalo begini caranya gue bakalan disemprot sama bapak. Maklum bapak kalo sudah marah omongannya nyakitin. Ga cuman sama anaknya tapi juga sama keponakannya.

Yang gue takutin pun terjadi. Gue di semprot sama bapak gue. Kalo gue sih udah biasa dan akhirnya pun HP gue jauhin dari telinga gue. “biarin lah dia ngoceh sendiri” kekesalan gue pun berbuah sebuah kedurhakaan menurut gue. Tetapi ada satu kata yang buat gue kembali meneteskan air mata. “orang-orang bulan puasa pada mau kumpul sama anak-anaknya yang kuliah jauh” ya walaupun sambil membentak tapi baru kali ini omelan bapak gue ngena di hati dan buat gue tidak tahan lagi dan kembali meneteskan air mata yang lebih dari yang pertama tadi.

Akhirnya gue pun menutup telepon dengan mata yang merah dan pipi yang bersmbahkan air mata. Pikiran gue kosong gatau harus berbuat apa. Perut kosong dan mulut ini terasa asem yang tandanya perlu pasokan nikotin dan cafein. Stress, galau,nangis itu lah yang gue rasain sekarang. Gatau laah ini apa yang gue rasain. Mau cerita ke siapa lagi, temen-temen gue pada tidur semua. Yang satu terlihat sangat capek dengan aktivitasnya yang satu tertidur karena badannya kurang sehat dan yang satu lagi belum pulang dari tugas organisasinya.

Kesendirian yang baru gue rasain setelah hampir satu tahun di Malang. di bilik kecil hanya ditemani dengan suara khas orang tidur yang terdengar seperti kodok yang bersautan satu dengan yang lainnya. Merenung tanpa pasokan nikotin pun tersasa hampa. Gue pun memutuskan untuk mmbeli rokok ke warung deket kosan.

Di perjalanan gue merenung atas apa yang terjadi dengan gue barusan. Bukan karena kemaraha gue nangis tapi karena kasih sayang mereka yang tersirat dari kemarahan mereka. Mereka pengen ketemu dengan anaknya yang sudah lama tidak ketemu. Mereka rindu dengan suasana anggota keluarga utuh. Mereka mau keluarganya seperti kebanyakan keluarga lain. Lengkap anggota keluarganya tanpa kurang sedikit pun.

Kembali ke kamar dengan lantunan lagu yang berjudul BUNDA……
Maafkanlah anakmu ini yang telah berprasangka buruk kepadamu dan belum bisa memahami betapa pentingnya berkumpul dengan keluarga……

Sabtu, 07 Juli 2012

Bahtera Nabi Nuh dibuat di Madura


Oleh : Radhitya Okvien*

Buat yang beragama Islam tentu tidak asing dengan Nabi Nuh. Nabi yang berumur paling panjang, Nabi yang kaumnya habis diterjang bencana, Nabi yang bisa membuat bahtera (perahu), dsb (dan saya bingung).hahaha…

Nah, kalo Nabi yang berumur panjang, dan kaumnya dikit itu sudah biasalah. Tetapi, nabi yang bisa membuat Bahtera (perahu) ini yang luar biasa. Ini bisa memunculkan spekuliasi bahwa Nabi Nuh kuliah di jurusan Tekhnik Perkapalan hahahahaha (maafkan aku ya Allah telah mengolok-olok utusan-Mu). Secara logika berarti Nabi Nuh ini mempunyai ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Sampai bisa membuat Bahtera (perahu) yang besar dan berbahan baku Kayu.

Nah, ini gue punya satu pengalaman ketika gue lagi ngopi bareng sesepuh LKP2M (lembaga kajian, penelitian, dan pengembangan Mahasiswa). Ada seorang senior gue mengatakan atau tepatnya bertanya lah “ itu kayu yang dipake Nabi Nuh dapet dari mana yaaa???”

Ini kan pertanyaan yang konyol, koplak, dan ga terfikirkan sebelumnya. Tapi, ada benernya juga yaa?? Itu kayu darimana yaa?? Kalau kita berorientasi bahwa ini kejadian terjadi di daerah timur tengah yang tandus kayaknya agak ganjil. Gue mikir apakah di daerah timur tengah itu ada hutan?? Setau gue timur tengah itu tandus. Susah untuk nanam pohon yang batangnya bisa untuk kayu berkualitas yang digunakan untuk membuat Bahtera (perahu). Ga mungkin kan.?? Atau makai kayu dari pohon korma?? Ini tambah ga mungkin juga karena batang pohon korma itu ga kuat. Apakah juga ini kayu Import dari negara yang beriklim tropis?? Agak susah juga Import kan waktu itu belum ada transportasi yang memadai.

Dari pertanyaan diatas bisa ditarik kesimpulan daerah terjadinya kejadian tersebut. Nah, dari nalar yang gue jelasin diatas bahwa kesimpulan gue kejadian ini tidak terjadi di daerah timur tengah. Hahaha gue ketawa sendiri akhirnya hahahaha. Apakah ini wujud dari firman Tuhan yang artinya “berfikirlah tentang ciptaan Allah tapi jangan berfikir tentang dzat Allah”. Ataukan ini efek dari Cogito Ergo Sum (jargon UKM LKP2M)???

Kembali lagi pada permasalahan tadi. Dimana Nabi Nuh mendapatkan kayu untuk membuat Perahunya. Lagi-lagi gue bingung. Berfikir, berfikir, dan berfikir. Eh, gue lagi mengeluarkan kemampuan gue dalam menalar sesuatu (aplikasi logika matematika) ada yang bilang “itu kayu dari Indonesia???” waduh ini bener ga.?? Hati gue ngomong “ ada benernya juga, karena Indonesia kan hutannya lebat”. Nah, ada suatu titik dari diskusi yang kami lakukan.

Indonesia?? Dimananya yaaa.?? Apakah Kalimantan, Sumatera, Jawa, ataukah Papua yang semua pulau ini memiliki hutan yang lebat. Tetapi dengan orientasi kita bahwa kejadian itu terjadi di daerah tandus dan memiliki akses yang dekat dengan hutan yang lebat. Ada ga sih tempat yang seperti ini?? Pemikiran orang-orang yang berkecimpung di diskusi itu tertuju pada suatu pulau yang tandus dan mempunyai akses yang dekat dengan hutan yaitu MADURA. Kenapa kok Madura?? Yaa seperti yang gue jelasin diatas tadi daerah tandus yang mempunyai akses yang dekat dengan hutan yaitu di pulau Jawa dan Kalimantan.

Dikatakan oleh salah satu peserta diskusi bahwa disuatu kitab mengatakan bahwa kejadian Nuh itu di Jabal JUD. Nah, di Madura ini ada sebuah gunung yang bernama PAJUDAN. Ada kata JUD didalam kata PAJUDAN.?? Apakah ini suatu kebetulan ataukan kebenaran?? Bisa saja ini suatu kebenaran dikarenakan letak geografis pulau Madura. Dan dikatan juga di Madura ini ditemukan kayu yang sangat besar yang bernama kayu kaukah. Yang katanya itu ditemukan sudah lama bahkan zaman majapahit pun sudah ditemukan??

Gunung PAJUDAN dan kayu KAUKAH????? Apakah ini sebuah kebetulan ataukan tabir kebenaran tentang kejadian pembuatan Bahtera Nabi Nuh akan terbuka?? Hanya Waktu yang dapat menjawabnya. Kita hanya bisa berfikir dengan LOGIKA kita dan mencari pembenarannya di Al-Qur`an.

Wallahu a`lam bi As-showab





*Mahasiswa Jurusan Matematika
Angkatan PRA XIII LKP2M
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Jumat, 06 Juli 2012

Mencegah Macet


Macet merupakan masalah yang sangat besar bagi Ibu Kota sebuah negara. Karena sebagai pusat pemerintahan, pusat perokonomian dan pusat-pusat yang lain, tentunya sangatlah menjadi masalah jikalau adanya kemacetan atau kendala menjalani aktifitas.

Masalah ini terjadi di Ibu Kota Negara Republik Indonesia yaitu DKI Jakarta. Masalah ini merupakan momok bagi para warga Jakarta dan sekitarnya (Bekasi, Depok, Tanggerang). Jikalau masalah ini terus menerus berkembang tentunya akan menimbulkan kelumpuhan kegiatan dikerenakan jalanan padat dan produktifitas pun pasti akan menurun.

Apakah masalah ini tidak ada solusinya.??? Tentu saja ada. Ada 3 solusi untuk mengurangi kemacetan ini. Yaitu, 3 in 1, menggalakkan angkutan masal, dan yang terakhir adalah menekan pertumbuhan kendaraan. Tetapi, dari 3 solusi diatas yang paling pas adalah dengan menekan jumlah pertumbuhan kendaraan. Solusi 3 ini 1 itu sangatlah tidak kondusif. Karena masih banyak joki-joki yang berkeliaran. Solusi yang kedua yaitu angkutan masal. Solusi ini lebih baik daripada solusi pertama tadi. Karena tentunya kendaraan pribadi tidak berkeliaran sebanyak sekarang. Tetapi, solusi ini ada masalahnya juga yaitu dengan fasilitas kendaraan masal ini yang sangat tidak layak. Mulai dari kendaraan yang sudah tidak layak jalan sampai dengan supir yang ugal-ugalan. Nah, solusi yang terakhir ini yaitu dengan menekan jumlah pertumbuhan kendaraan lah yang paling pas untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta.

Kemacetan itu terjadi karena jumlah kendaraan yang tidak sesuai dengan lebar jalan ataupun panjang jalan. Jumlah kendaraan yang terlalu banyak tidak sesuai dengan keadaan jalan yang terlalu sempit. Jadi kendaraan itu sangat sumpek. Kita ambil perumpamaan ketika kita berdesakan di tempat umum. Jumlah manusia dan luas tempat yang tidak seimbang akan menyebabkan kita berdesakan dan untuk berjalan pun kita susah. Sama halnya dengan kendaraan yang di jalan tadi. Jumlah kendaraan yang sangat tidak seimbang dengan luas jalan tersebut mengakibatkan kecepatannya pun terbatas dan ini yang mengakibatkan terjadinya kemacetan.

Menurut sumber yang dapat dari SATLANTAS Polda Metro Jaya pada tahun 2011 untuk wilayah Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi jumlah kendaraan bermotor mencapai 13.347.802 kendaraan. Dan diperkirakan untuk tahun 2012 ini meningkat 10-12% atau jikalau dihitung mencapai 1.300.000 jumlah kendaraan baru atau 3.561 kendaraan perharinya.

Dengan pertumbuhan kendaraan yang sangat signifikan ini diperkirakan pada tahun 2014 kecepeatan kendaraan hanya berkisar sekitar 10-20 KM/jam. Jikalau kita berandai-andai jarak yang ditempuh sekitar 10 KM dengan kecepatan 10km/jam berarti waktu yang kita tempuh sekitar 1 jam. Bayangkan jika kendaraan kita bisa mencapai kecepatan 60km/jam dengan jarak 10km berarti waktu yang kita tempuh hanya 1/6 jam atau sekitar 10 menit saja. Dengan problematika pertumbuhan kendaraan yang sangat signifikan ini juga diperkirakan pada tahun 2020 jarak 2km itu bisa ditempuh dalam waktu 2 tahun (mungkin lebay sedikit). Dengan waktu yang sangat panjang itu hanya untuk menempuh jarak 2 km. ini kita sama saja dengan mati perlahan. Kalo seperti ini mendingan kita bunuh diri saja lah.

Jadi, kesimpulannya adalah cara yang paling efektif untuk mencegah bahkan menghilangkan kemacetan adalah mengurangi pertumbuhan kendaraan darat baik itu motor maupun mobil.