Selasa, 02 April 2013

Bosan yang diObati dengan Matematika


Haloo semuanya.. ketemu lagi dengan tulisan spam gue kali ini. Kali ini, gue mencoba nulis tentang keresahan gue dengan perkembangan fiksi dan cerpen-cerpen di Indonesia.

Malam ini seperti biasa gue ga ada kerjaan setelah mengerjakan tugas analisis kompleks tadi sore. Rasanya otak gue penuh dengan rumus dari analisis kompleks itu padahal sih intinya cuman Z=x+iy. Tapi, turunan dari itu banyak banget sampe mumet gue. Yaudah, setelah itu selesai gue tinggalin aja tanpa pamit kepada analisis kompleks itu..

Setelah mumet akhirnya gue memutuskan untuk berjalan kea rah rak buku gue yang berisi banyak buku tentunya yang bisa merefresh otak gue. Yaa bukunya novel sih. Beragam jenis novel ada di rak buku gue. Mulai dari genre roman, remaja, percintaan, persahabatan, dan perjalanan hidup. Tapi, gue ngerasa bosan dengan genre yang itu itu aja. Novel Indonesia kok gini gini aja yaa bentuk ceritanya. Ada yang lebih lagi ga.. yaa kayak Sherlock holmes laah gitu. Gue sih punya koleksi serial Sherlock holmes. Ada 7 buku Sherlock holmes di rak buku gue. Perhatian gue tertuju pada serial holmes yang judulnya “kembalinya Sherlock holmes” karena serial ini belum khatam sama gue.

Setelah gue habisin serial yang itu gue langsung mikir. Indonesia kapan yaa bisa bikin tokoh fiksi detective yang sampai bisa mendunia seperti Sherlock holmes dan Conan Edogawa (shinichi kudo)? Sebenarnya gue sih bosan dengan fiksi fiksi karya anak bangsa yang hanya berkutat dengan tema remaja, percintaan dan yang sangat buming saat ini yaitu genre comedy. Setelah raditya dika muncul dengan genre comedy nya, banyak yang mengikuti jejaknya menulis dengan genre comedy. Yaudah. Jadi ngurusin karya orang. Dia sih udah terkenal lah gue?? Karya gue mana??

Setelah itu, gue nyoba searching di twitter tentang Sherlock holmes. Banyak ga sih orang Indonesia yang membicarakan tentang holmes? Dan ternyata kebanyakan dari di Indonesia itu mengaitkan holmes dengan conan. Yang notabene nya holmes merupakan tokoh favorite conan. Sepanjang yang gue temuin hanya sekedar mengaitkan aja. Gue belum nemuin yang mencoba berdiskusi tentang genre cerita holmes dan conan. Apasih yang membuat genre ini kurang menarik di Indonesia?? apakah genre ini tidak cocok dengan iklim di Indonesia?? padahal genre cerita holmes dan conan itu sangat membantu kita untuk mempertajam daya nalar kita.

Yaa yaa yaa mungkin itu masalahnya. Menulis genre detective itu sangat sulit apalagi memahami analisis yang dipaparkan oleh penulis tersebut. Menulis dan memahaminya sangat sulit. Menurut gue, ini karena kemampuan daya nalar anak2 indonesia masih lemah. Tapi, kenapa gue bisa ngambil kesimpulan begitu? Karena kemampuan matematika anak2 indonesia di bawah bangsa lain. Lah?? Apa nyambungnya matematika dengan nalar??