Rabu, 05 Juni 2013

Ketika Rumah Sudah MemanggilKu

selamat pagi, siang, sore, malam (tergantung yang lagi baca) semua. ini merupakan tulisan dengan tema cerita saya yang kesekian kalinya. walaupun yang gue post di blog ini hanya sebagian karena masih malu untuk publikasi seluruh tulisan yang ada dalam hard disk laptop. 

oh iya, kali ini mungkin gue sedikit cerita tentang pengalaman gue merantau selama kurang lebih 8 tahun. kenapa baru di ceritakan sekarang. ya karena ini masa-masa mau liburan dan sebentar lagi akan kembali kerumah untuk kumpul dengan seluruh anggota. tulisan ini sedikit terinspirasi dengan novel yang baru gue baca. yaitu "Rantau 1 Menara" karya nya Ahmad Fuadi yang merupakan salah satu dari trilogi dari Negeri 5 Menara. cinta, keluarga, dan hampir seluruh model kehidupan rantau ada disana. dan itu gue alami yaa walaupun ga sama persis.

seperti yang kalian tau. gue merantau sudah hampir 8 tahun. dari lulus SD gue sudah merantau ke bekasi. gue lahir di Kuala Tungkal sebuah kota di Provinsi Jambi. Selama 6 Tahun gue di Bekasi untuk melanjutkan pendidikan jenjang menengah. dan sekarang sudah 2 tahun gue di malang untuk menempuh pendidikan jenjang tinggi (kuliah). banyak cerita dalam perjalanan hidup gue selama 8 tahun ini. Tapi, ada suatu saat yang gue tunggu yaitu liburan. pada saat ini lah gue bisa berkumpul dengan seluruh keluarga terdekat gue.

Tahun 2005 untuk pertama kalinya gue keluar dari kota kelahiran gue untuk pergi ke Kota tujuan gue yaitu Bekasi. disana gue ditampung dirumah Tante gue. tapi, tidak untuk menetap selama gue sekolah. di Bekasi gue tinggal di Asrama Santri. iya, gue mondok di Bekasi. disanalah gue dipersiapkan untuk menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia. menjadi manusia yang seperti dikatakan oleh Rene Descartes "Aku Berfikir Maka Aku Ada" dan dipersiapkan untuk menjadi "Manusia yang Bermanfaat bagi Manusia". dua pepatah itu lah yang membimbing gue sampai gue menamatkan sekolah di pondok tersebut. 

setelah menamatkan jenjang menengah gue pun melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. tahun 2011 gue ke Malang. lain hal nya gue saat ke Bekasi, masih ada saudara yang memfasilitasi gue disana. Di Malang gue ga ada siapa-siapa. ga ada yang gue kenal. dan memulai kehidupan dari nol lagi. mulai untuk mencari teman lagi dari nol. tidak terasa sekarang sudah 2013. artinya sudah 2 tahun gue di malang. dengan segala jenis manusia yang ada disini. 

Tapi, bukan itu inti dari tulisan gue saat ini. "Rumah" itu lah intinya. sebuah benda mati itu yang membuat gue sering kangen. bukan karena benda itu. tapi, yang ada di dalam benda tersebut yang membuat gue termenung di kala menjelang liburan seperti ini. benda itu seperti memanggilku untuk segera menemui seluruh yang ada di dalamnya. terbayang wajah kedua orang tua berserta adik-adik gue yang ada di dalamnya. teringat kata bapak ketika Ramadhan tahun lalu "Bapak mau seperti keluarga lain yang bisa kumpul disaat lebaran" kata-kata itu yang terniang di fikirian gue saat ini. 

dulu sih sempat ga peduli dengan pulang kampung. pernah 3 kali gue ga pulang waktu lebaran. 2 kali gue lebaran di bekasi dan sekali di Pacitan. tapi, setalah itu gue udah bertekat untuk menyempatkan pulang saat lebaran walaupun dirumah cuman 2 minggu. paling ga gue bisa melihat senyum seluruh anggota keluarga gue. 

sampai ketika untuk pertama kalinya gue pulang setelah 3 tahun ga pulang. ada tetangga yang berkunjung kerumah dan mereka ga tau kalo gue salah satu dari anggota keluarga gue. itu mungkin suatu pukulan juga buat gue. itu sih masih mending kalo cuman tetangga. tapi, yang ngenes yaa sepupu gue ada yang kenal sama gue. kan itu nyesek banget. keluarga sendiri aja sampai ada yang kenal. silaturahmi gue parah. yaudah semenjak saat itu gue bilang gue harus pulang walaupun setahun sekali. kalo ga yaa masa silaturahmi gue dengan keluarga gue hancur. 

mungkin pesan untuk mahasiswa rantau dari pengalaman gue yang tulis ini adalah PULANG LAH KALAU ADA WAKTU JANGAN SAMPAI TALI SILATURAHMI KEPADA KERABAT DEKAT PUTUS AKIBAT TIDAK PERNAH PULANG!!!