Senin, 17 Maret 2014

Kali ini Matematika Bercinta


Kembali lagi bertemu dengan tulisan gue yang ga penting hehehe. Sedikit mereview tulisan yang lalu. Tulisan sebelumnya bercerita tentang sulitnya untuk mendapatkan seorang pasangan hidup. Padahal sebenarnya sudah ditetapkan oleh tuhan. Tetapi, kenapa kita masih saja mencari. Tinggal pasrah aja susah. Yaa pasrah emang susah sih. Kadang pasrah, kita alihkan kepada kesibukan kita. Enak kalo kita lagi sibuk atau kita lagi banyak kegiatan. Laah kalo lagi ga sibuk atau lagi ga ada kegiatan. Yaaa ga enak juga. Tapi, tenang saja kita masih punya teman kok untuk menemani. Ga jelas yaa? Bodo amat yang penting nulis.

Kalau tulisan gue yang lalu membahas tentang betapa susahnya mencari pasangan hidup. Sekarang gue coba memberikan tips untuk mendapatkan pasangan hidup tersebut mulai dari proses awal sampai pada titik akhir (baca:nikah). Sombong banget gue ngasih tips nyari pasangan, sedangkan gue aja belum punya pacar sampe sekarang. Gimana mau dapet pacar, cewe yang deket ama gue aja ga ada. *nah kan curhat lagi*.


Oke, kita mulai saja yaa. Teori ini gue dapat saat kuliah “Pengantar Topologi”. Saat itu kita lagi membahas tentang “Relasi” pada himpunan. Sepenuhnya teori ini gue dapet dari dosen gue. Cuman gue tulis aja di blog untuk berbagi kepada sesama fakir asmara hahaha :p. Relasi disini berarti hubugan. Dalam teori himpunan, relasi adalah hubungan antara anggota himpunan satu dengan himpunan yang satunya lagi. Atau hubungan antara anggota himpunan X dan Y. bisa juga pernyataan yang menghubungkan antara anggota X dan Y. contohnya jika X himpunan pembaca buku dan Y himpunan buku, maka relasinya adalah X membaca Y. (dikutip dari buku dosen gue)

Gimana, udah mulai ngerti? Belum? Yaudah emang susah memahami matematika. Tapi, lebih susah memahami hati perempuan :p. terus mana tipsnya? Bentar-bentar, sabarlah. Udah pada pengen banget yaa hahaha. Dalam relasi ada beberapa definisi. Nah, gue ambil sebagian dari definisi yang akan gue hubungkan dengan tips untuk mencari seorang pasangan hidup.

Relasi pertama adalah “Relasi Reflektif”. Ini sekaligus sebagai tahap pertama dalam pencarian pasangan hidup. Apa itu Relasi Reflektif? Relas R pada himpunan X dikatakan Relasi Reflektif jika untuk semua x anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) X, (x,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R. gimana? Dari segi matematika paham? Ga yaa? Sama sih gue juga kaga paham. Tapi, kata dosen gue, Relasi Reflektif itu adalah relasi kepada diri sendiri. Jadi kita menghubungkan diri kita kepada diri kita sendiri. Gampangnya kita itu merefleksi atau bercermin kepada diri kita sendiri. Kenapa kita bisa belum dapet pasangan, kenapa kita gagal dengan hubungan terdahulu. Dan mengambil pelajaran dari hal itu. Pada saat ini adalah saat kita mengenal diri kita sendiri. Apa kelebihan dan kekurangan kita. Dengan keadaan kelebihan dan kekurangan. Kita mau pasangan yang bagaimana guna mencapai kesempurnaan dalam hidup ini. bisa dikatakan dalam tahap inilah kita memunculkan criteria yang pas untuk menjadi pasangan kita nantinya. jangan mencari yang sempurna. Tapi, buatlah yang tidak sempurna menjadi sempurna. Cari yang bisa menambal kekurangan kita dan yang bisa kita berikan kelebihan kita untuk menambal kekurangan pasangan kita.

Setelah kita mendapatkan criteria yang kita mau dari refleksi diri dari. Dan kita sudah menemukan orang itu saatnya kita menapaki tahap selanjutnya yaitu “Relasi Transitif”. Suatu relasi R pada X dikatakan Relasi Transitif jika untuk semua x,y,z anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  X, (x,y), (y,z) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R (x,z) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R. kata dosen gue lagi. Dari definisi diatas kita membutuhkan perantara untuk mendapatkan target kita. Perantara disini bisa orang disekitar target kita. Penghubung disini sangat berperan penting untuk ke tahap selanjutnya.

Setalah kita mendapatkan penghubung saatnya kita bergerak. Ada 2 cara untuk mendapatkan target kita. Cara ini gue dapet dari permainan stronghold. Pertama dengan cara mengepung. Cara ini sangat berhubungan dengan tahap kedua ini. kita andaikan target kita ini adalah sebuah Negara yang mempunyai 4 pintu masuk. Nah, kalo tata cara mengepung berarti kita harus menguasai 4 pintu masuk ini. pintu masuk ini adalah penguhubung kita untuk mencapai target kita atau Negara yang ingin kita infasi. Dalam tahap pencarian pasangan pintu masuk ini bisa jadi orang terdekat dengan target kita. Kalo kita sudah menguasai pintu masuk sebuah Negara berarti kita hampir sepenuhnya bisa menguasai Negara tersebut. Misalkan ada kiriman makanan dari Negara lain, mau ga mau kan harus melewati pintu masuk. Nah, kalo pintu masuk sudah kita kuasai berarti masuk atau tidak masuknya makanan itu tergantung pada kita. Begitu juga ketika kita sudah menguasai orang terdekat dari target kita. Otomatis kita menguasai segala informasi target kita tersebut. Nah, secara tidak langsung kita hampir menguasai target kita tersebut. Cara kedua adalah dengan cara menyerang langsung. Nah, cara ini sangatlah beresiko tinggi. Dengan kita menyerang langsung tanpa tau informasi Negara terebut maka kemungkinan kalah sangatlah besar. Manatau Negara yang kita serang ini mempunyai pasukan yang sangat kuat dan pertahanan mereka kuat kan berabe. Begitu juga dalam pencarian pasangan. Kalo kita nekat langsung ngedektin tanpa mengetahui segala informasi tentang target kan berabe. Manatau dia sudah ada yang punya pasangan. Atau dia sudah punya orang yang dia jadikan target juga kan kita jadi sakit hati. Dari dua cara diatas, yang mana yang akan anda ambil? Itu semua ada pada diri anda. Anda yang menentukan. Mau main aman lakukan cara pertama. Kalo mau maen extream pake cara kedua.

Selanjutnya, setelah kita menggunakan salah satu dari dua cara diatas dan berhasil maka kita akan mendapatkan hasil berupa “Relasi Simetrik”. Relasi R pada himpunan X dikatakan relasi simetrik jika (x,y) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R maka (y,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R, untuk semua x,y anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  X. kalo kata dosen gue, ini merupakan hubungan bolak balik. Dalam tahap pencarian pasangan tahap ini berarti cinta kita berbalas. Tidak bertepuk sebelah tangan. Artinya, lu cinta dan sayang dengan target lu dan target lu juga cinta dan sayang sama lu. Tapi ingat, relasi ini hanya berlaku jikalau cara yang kalian lakukan untuk menaklukkan target kalian berhasil. Jikalau tidak berhasil silahkan kembali ke tahap pertama. Artinya ada yang salah. Entah ditahap pertama atau tahap kedua, bisa juga salahnya pada saat pergerakan kalian untuk menaklukkan target kalian yang salah. Jadi, alangkah baiknya untuk kembali ke tahap yang pertama.

Nah, tahap terakhir ini adalah akibat dari semua tahap. Jikalau salah satu dari tiga tahap diatas tidak kalian jalankan dengan baik, maka kalian tidak bisa untuk sampai kepada tahap yang terakhir ini. tahap ini merupakan klimaks dari semua tahap yang telah kalian jalankan. Pada tahap ini adalah “Relasi Anti Simetrik”. Suatu Relasi R pada X dikatakan Relasi Anti Simetrik jika untuk semua x,y anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  X, (x,y) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R, dan (y,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas)  R maka x=y. artinya antara kalian dan pasangan kalian itu udah sama. Satu visi dan satu misi. Kalian sudah satu frame. Kekurangan kalian sudah ditutupi oleh pasangan kalian dan kekurangan pasangan kalian sudah ditutupi oleh kalian. Dan sempurnalah hubungan kalian. Dengan kata lain tahap ini adalah PERNIKAHAN.

Tapi, walaupun ada yang sudah mencapai tahap akhir ini, ada aja yang masih bisa pisah atau dalam kata lain adalah bercerai. Terus kenapa bisa terjadi? Yaa bisa aja kita menjalankan cara yang salah untuk mencapai pada taha akhir. Atau ada salah satu dari beberapa tahap diatas yang kalian jalankan dengan salah. Jadi, yaa terjadilah perceraian.

Huuuffft. Akhirnya kelar juga tulisan yang ini. semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Dan yang terpenting adalah gue bisa melakukan tahap ini dalam kehidupan gue. Percuma gue ngasih tips ini tapi gue sendiri tidak menjalankan hehehe.. Oh, iya. Tulisan ini tidak aka nada tanpa peran penting dari dosen gue yang paling oke yaitu Pak HAIRUR RAHMAN. Yang telah memberika teori teori diatas dan berikut analoginya. gue cuman menambahkan sedikit banyak yang gue ambil dari pengalaman sahari hari gue.jadi, terima kasih sebesar besarnya pada BAPAK HAIRUR RAHMAN.

Selamat ketemu lagi dengan tulisan gue yang selanjutnya.. semoga bermanfaat. Bye bye :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar