Kembali
lagi bertemu dengan tulisan gue yang ga penting hehehe. Sedikit mereview
tulisan yang lalu. Tulisan sebelumnya bercerita tentang sulitnya untuk
mendapatkan seorang pasangan hidup. Padahal sebenarnya sudah ditetapkan oleh
tuhan. Tetapi, kenapa kita masih saja mencari. Tinggal pasrah aja susah. Yaa
pasrah emang susah sih. Kadang pasrah, kita alihkan kepada kesibukan kita. Enak
kalo kita lagi sibuk atau kita lagi banyak kegiatan. Laah kalo lagi ga sibuk
atau lagi ga ada kegiatan. Yaaa ga enak juga. Tapi, tenang saja kita masih
punya teman kok untuk menemani. Ga jelas yaa? Bodo amat yang penting nulis.
Kalau
tulisan gue yang lalu membahas tentang betapa susahnya mencari pasangan hidup.
Sekarang gue coba memberikan tips untuk mendapatkan pasangan hidup tersebut
mulai dari proses awal sampai pada titik akhir (baca:nikah). Sombong banget gue
ngasih tips nyari pasangan, sedangkan gue aja belum punya pacar sampe sekarang.
Gimana mau dapet pacar, cewe yang deket ama gue aja ga ada. *nah kan curhat
lagi*.
Oke,
kita mulai saja yaa. Teori ini gue dapat saat kuliah “Pengantar Topologi”. Saat
itu kita lagi membahas tentang “Relasi” pada himpunan. Sepenuhnya teori ini gue
dapet dari dosen gue. Cuman gue tulis aja di blog untuk berbagi kepada sesama
fakir asmara hahaha :p. Relasi disini berarti hubugan. Dalam teori himpunan,
relasi adalah hubungan antara anggota himpunan satu dengan himpunan yang
satunya lagi. Atau hubungan antara anggota himpunan X dan Y. bisa juga
pernyataan yang menghubungkan antara anggota X dan Y. contohnya jika X himpunan
pembaca buku dan Y himpunan buku, maka relasinya adalah X membaca Y. (dikutip
dari buku dosen gue)
Gimana,
udah mulai ngerti? Belum? Yaudah emang susah memahami matematika. Tapi, lebih
susah memahami hati perempuan :p. terus mana tipsnya? Bentar-bentar, sabarlah.
Udah pada pengen banget yaa hahaha. Dalam relasi ada beberapa definisi. Nah,
gue ambil sebagian dari definisi yang akan gue hubungkan dengan tips untuk
mencari seorang pasangan hidup.
Relasi
pertama adalah “Relasi Reflektif”. Ini sekaligus sebagai tahap pertama dalam
pencarian pasangan hidup. Apa itu Relasi Reflektif? Relas R pada himpunan X
dikatakan Relasi Reflektif jika untuk semua x anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) X,
(x,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R. gimana? Dari segi matematika paham? Ga yaa?
Sama sih gue juga kaga paham. Tapi, kata dosen gue, Relasi Reflektif itu adalah
relasi kepada diri sendiri. Jadi kita menghubungkan diri kita kepada diri kita
sendiri. Gampangnya kita itu merefleksi atau bercermin kepada diri kita
sendiri. Kenapa kita bisa belum dapet pasangan, kenapa kita gagal dengan
hubungan terdahulu. Dan mengambil pelajaran dari hal itu. Pada saat ini adalah
saat kita mengenal diri kita sendiri. Apa kelebihan dan kekurangan kita. Dengan
keadaan kelebihan dan kekurangan. Kita mau pasangan yang bagaimana guna
mencapai kesempurnaan dalam hidup ini. bisa dikatakan dalam tahap inilah kita
memunculkan criteria yang pas untuk menjadi pasangan kita nantinya. jangan
mencari yang sempurna. Tapi, buatlah yang tidak sempurna menjadi sempurna. Cari
yang bisa menambal kekurangan kita dan yang bisa kita berikan kelebihan kita
untuk menambal kekurangan pasangan kita.
Setelah
kita mendapatkan criteria yang kita mau dari refleksi diri dari. Dan kita sudah
menemukan orang itu saatnya kita menapaki tahap selanjutnya yaitu “Relasi
Transitif”. Suatu relasi R pada X dikatakan Relasi Transitif jika untuk semua
x,y,z anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) X, (x,y), (y,z) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R (x,z) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R. kata dosen gue lagi. Dari definisi diatas
kita membutuhkan perantara untuk mendapatkan target kita. Perantara disini bisa
orang disekitar target kita. Penghubung disini sangat berperan penting untuk ke
tahap selanjutnya.
Setalah
kita mendapatkan penghubung saatnya kita bergerak. Ada 2 cara untuk mendapatkan
target kita. Cara ini gue dapet dari permainan stronghold. Pertama dengan cara
mengepung. Cara ini sangat berhubungan dengan tahap kedua ini. kita andaikan
target kita ini adalah sebuah Negara yang mempunyai 4 pintu masuk. Nah, kalo
tata cara mengepung berarti kita harus menguasai 4 pintu masuk ini. pintu masuk
ini adalah penguhubung kita untuk mencapai target kita atau Negara yang ingin
kita infasi. Dalam tahap pencarian pasangan pintu masuk ini bisa jadi orang
terdekat dengan target kita. Kalo kita sudah menguasai pintu masuk sebuah
Negara berarti kita hampir sepenuhnya bisa menguasai Negara tersebut. Misalkan
ada kiriman makanan dari Negara lain, mau ga mau kan harus melewati pintu
masuk. Nah, kalo pintu masuk sudah kita kuasai berarti masuk atau tidak
masuknya makanan itu tergantung pada kita. Begitu juga ketika kita sudah
menguasai orang terdekat dari target kita. Otomatis kita menguasai segala
informasi target kita tersebut. Nah, secara tidak langsung kita hampir
menguasai target kita tersebut. Cara kedua adalah dengan cara menyerang
langsung. Nah, cara ini sangatlah beresiko tinggi. Dengan kita menyerang
langsung tanpa tau informasi Negara terebut maka kemungkinan kalah sangatlah
besar. Manatau Negara yang kita serang ini mempunyai pasukan yang sangat kuat
dan pertahanan mereka kuat kan berabe. Begitu juga dalam pencarian pasangan.
Kalo kita nekat langsung ngedektin tanpa mengetahui segala informasi tentang
target kan berabe. Manatau dia sudah ada yang punya pasangan. Atau dia sudah
punya orang yang dia jadikan target juga kan kita jadi sakit hati. Dari dua
cara diatas, yang mana yang akan anda ambil? Itu semua ada pada diri anda. Anda
yang menentukan. Mau main aman lakukan cara pertama. Kalo mau maen extream pake
cara kedua.
Selanjutnya,
setelah kita menggunakan salah satu dari dua cara diatas dan berhasil maka kita
akan mendapatkan hasil berupa “Relasi Simetrik”. Relasi R pada himpunan X
dikatakan relasi simetrik jika (x,y) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R maka (y,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R, untuk semua x,y anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) X. kalo kata dosen gue, ini merupakan hubungan
bolak balik. Dalam tahap pencarian pasangan tahap ini berarti cinta kita
berbalas. Tidak bertepuk sebelah tangan. Artinya, lu cinta dan sayang dengan
target lu dan target lu juga cinta dan sayang sama lu. Tapi ingat, relasi ini
hanya berlaku jikalau cara yang kalian lakukan untuk menaklukkan target kalian
berhasil. Jikalau tidak berhasil silahkan kembali ke tahap pertama. Artinya ada
yang salah. Entah ditahap pertama atau tahap kedua, bisa juga salahnya pada
saat pergerakan kalian untuk menaklukkan target kalian yang salah. Jadi,
alangkah baiknya untuk kembali ke tahap yang pertama.
Nah,
tahap terakhir ini adalah akibat dari semua tahap. Jikalau salah satu dari tiga
tahap diatas tidak kalian jalankan dengan baik, maka kalian tidak bisa untuk
sampai kepada tahap yang terakhir ini. tahap ini merupakan klimaks dari semua
tahap yang telah kalian jalankan. Pada tahap ini adalah “Relasi Anti Simetrik”.
Suatu Relasi R pada X dikatakan Relasi Anti Simetrik jika untuk semua x,y anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) X, (x,y) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R, dan (y,x) anggota (simbolnya matematikanya ga bisa di copas) R maka x=y. artinya antara kalian dan pasangan
kalian itu udah sama. Satu visi dan satu misi. Kalian sudah satu frame.
Kekurangan kalian sudah ditutupi oleh pasangan kalian dan kekurangan pasangan
kalian sudah ditutupi oleh kalian. Dan sempurnalah hubungan kalian. Dengan kata
lain tahap ini adalah PERNIKAHAN.
Tapi,
walaupun ada yang sudah mencapai tahap akhir ini, ada aja yang masih bisa pisah
atau dalam kata lain adalah bercerai. Terus kenapa bisa terjadi? Yaa bisa aja
kita menjalankan cara yang salah untuk mencapai pada taha akhir. Atau ada salah
satu dari beberapa tahap diatas yang kalian jalankan dengan salah. Jadi, yaa
terjadilah perceraian.
Huuuffft.
Akhirnya kelar juga tulisan yang ini. semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita
semua. Dan yang terpenting adalah gue bisa melakukan tahap ini dalam kehidupan
gue. Percuma gue ngasih tips ini tapi gue sendiri tidak menjalankan hehehe..
Oh, iya. Tulisan ini tidak aka nada tanpa peran penting dari dosen gue yang
paling oke yaitu Pak HAIRUR RAHMAN. Yang telah memberika teori teori diatas dan
berikut analoginya. gue cuman menambahkan sedikit banyak yang gue ambil dari
pengalaman sahari hari gue.jadi, terima kasih sebesar besarnya pada BAPAK
HAIRUR RAHMAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar