Jumat, 11 April 2014

Suatu Hari di Kantin Fakultas

“pesen yang biasa ya pak”
“Milo Hangat ya mas?”
“Iya pak, masa saya pesen kopi, kan nanti malah hancur jadinya. Hehehe”
“dianter ke tempat duduk biasa ya pak”
“oke mas! Laksanakan!”

Beberapa minggu belakangan ini gue menikmati kehidupan sebagai seorang yang demen banget baca, mulai dari baca novel, buku pelajaran kuliah, buku-buku filasafat, sampai dengan cerita dewasa orang-orang sukses, seperti steve jobs, bill gates, Galileo, dan lain sebagainya. Dan suasana kantin fakultas Sains dan Tekhnologi yang memungkinkan untuk menjadi orang yang hanya menghabiskan harinya dengan membaca. Sunyi, tenang dan yang disana pun juga sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Hampir tidak ada yang berisik. Yaa berbeda jauh dengan di kantin umum. Hiruk pikuk mahasiswa yang entah ngobrolin apa. Mungkin yaa emang lingkungan mahasiswa fakultas gue yang lebih sibuk dengan masalah akademis yang menuntut kita lebih mencurahkan perhatian kesana.

Gue pasti mengambil tempat di pojok dengan keadaan 1 meja dan 4 kursi. Sayang sekali kantin ini tidak menyediakan 1 meja 2 kursi. Jadi, lebih enak kalo gue mau berlama lama sendirian jadi tidak menghambat orang-orang untuk juga menghabiskan waktunya di kantin ini. yaaa ga enak aja sendirian dan itu bisa lama tapi dengan 3 kursi yang kosong. Kemungkinan orang untuk menempati kursi yang kosong ini kan sangat kecil sekali. Kalo yang datang sendiri mungkin gapapa untuk menempati kursi kosong ini. tapi, kalo yang datang 2 orang atau 3 orang kemungkinan mereka akan mengambil tempat duduk yang berada di dekat gue ini sangat kecil. Yaa karena mereka mungkin tidak mau mengganggu gue yang hanya sibuk membaca buku dengan headset terpasang dan volume full.


Gue bisa tahan lama banget di kantin fakultas gue ini. pernah bisa sampe 6 jam hanya dengan memesan 1 gelas milo atau paling banyak yaa dua gelas milo hangat. Atau pernah beberapa hari yang lalu, gue di kantin dari jam 8 pagi sampai kantin itu tutup, yaa sekitar jam 5 sore lah. Dan hanya memesan dua gelas milo hangat dan menghabiskan sebuah novel yang gue lupa tebelnya berapa.
“Mas radit!”
“iya pak. Ada apa?”
“maaf mas, kantinnya udah mau tutup. Fakultas juga udah mau tutup”
“lah, pak emang udah jam berapa mau tutup aja? Milo saya belum habis loh yang satunya”
“loh gimana sih mas radit, ini loh sudah jam 5 sore. Sampean ga mau pulang? Nanti dicariin sama temen kost sampean loh”
“oh, iya pak saya sampai lupa waktu disini. Yaudah pak semuanya jadi 5 ribu kan ya?”
“iya mas”
“oke pak. Makasih”

Ya begitu lah kehidupan gue sehari-hari dengan modal cuman hanya 5 ribu gue bisa mendapatkan suasana yang sangat menunjang dengan hobi gue. Kadang juga merasa tidak enak dengan penjaga kantin itu. Tapi, yaa mau gimana lagi. Mau pesen makan mahal banget disana. Mending bawa bekel dari rumah terus makan disana. Biasalah mahasiswa rantau yang tak pasti kirimannya hehehe J

Hari-hari berikutnya pun sama seperti hari hari sebelumnya. Gue lebih banyak menghabiskan waktu di kantik fakultas daripada berkumpul denga temen temen jurusan atau temen-temen UKM. Yaa apalagi beberapa waktu lalu seorang temen telah meninggalkan gue untuk selamanya. Yaa tambah pas suasana untuk sendiri.

“boleh saya duduk disini” suara perempuan meminta izin
“ya mbak silahkan” tapi mata gue tidak bisa lepas dari novel yang sedang berada ditangan ini.
“sering kesini ya mas?”
“iya mba” tetap mata gue focus pada bacaan
“anak matematika angkatan 2011 ya?” dia mencoba membuka pembicaraan
“iya” tapi gue tetep tidak bisa meninggalkan bacaan itu
“Mas!! Kalo diajak ngomong itu tolong dong tatap mata lawan bicaranya!!” nadanya mulai tinggi
“sorry ya!! Saya tidak meminta anda untuk ngejak saya ngobrol” masih tidak menatap matanya
“dingin banget sih, pantes ga ada temen. Setiap hari sendirian disini” mulai sedikit rendah

Kok ini orang mulai jadi kampret yaaa. Sapa juga yang minta diajak untuk ngobrol. Gue lebih suka dengan suasana gue sendiri dengan novel dan music yang melantun.

“tolong ya mba. Urus saja diri anda sendiri. Saya sudah tenang dari tadi. Anda datang jadi merusak semuanya” gue mulai meninggi, berdiri, melepas kacamata dan mulai menatapnya.

Sejenak kami berdua terdiam, gue manatap dalam matanya dengan tatapan tajam. Seakan ingin memuntahan amarah gue kepadanya. Tapi, seketika itu semua mata menatap kearah kami berdua. Seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Matanya berkaca-kaca seperti ingin memuntahkan air yang berada didalam kelenjar air matanya. Jujur!! Gue paling ga kuat ngelihat cewe nangis. Yaa seperti katanya raditya dika. Bukan karena gue kasihan kalo ngelihat cewe nangis. Tapi, cewe kalo sudah nangis itu yang tadinya cakep berubah 180 derajat jadi jelek.

Apa perkataan gue yang terakhir tadi telah menyinggung perasaan seorang yang berjenis kelamin sama dengan seorang yang telah melahirkan gue? Mungkin hanya dia yang tau. Yang jelas sekarang matanya telah berkaca-kaca dan mungkin beberapa detik kemudian akan segera menetes air yang gue tidak mau itu keluar. Yaa yang terbaik gue harus segera meninggalkannya.

“terima kasih sudah buat mood saya rusak hari ini!! selamat tinggal!!” satu kata lagi terlontar dari mulut gue

Entah apa yang gue katakan tadi sangat menyinggung perasaannya. Sampai matanya berkaca-kaca seperti itu tadi. Yaa bodo amatlah yang penting dia sudah merusak mood gue hari ini. sapa suruh mengganggu kenyamanan gue.

“sapa sih cewe itu pak? Ngajakin berantem banget” Tanya gue kepada penjaga kantin sambil bayar
“waduuh saya juga gatau mas” jawab penjaga kantin
“belum kenal aja sudah merusak kenyamanan saya pak”
“iya mas, saya denger tadi ada yang ribut. Ada apa ya mas?”
“Tanya aja sama cewe ga jelas itu pak. Jangan tanya saya.” Gue masih sedikit emosi
“iya mas nanti saya tanya. Kasihan loh itu kayaknya sampe nangis. Tadi noleh kesini”
“yaudah pak ga ngurus. Saya pulang dulu ya pak”
“iya mas, hati-hati bawa motornya. Apalagi kalo lagi emosi kayak gini”
“iya pak. Makasih”

Rusak rusak rusak semua rencana yang udah disusun. Cuman gara-gara cewe kampret itu. Huuuuufffffffft. Semoga dilain hari tidak bertemu lagi dengannya.

5 komentar:

  1. hahahahaha..... kasian ya mas, moodnya ilang gitu ajah. hemmm di malang masih tetap murah yaa jajanannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kasihan saya.. tapi, entah gimana nasib cewe itu.. udah ga mikirin lagi.. semua sudah rusak.. sampai saya harus pindah ke cafe untuk mengembalikan mood saya hehehe..
      jajanan semakin lama semakin naek harganya hehe :p

      Hapus
  2. kantin saintek? yang di lantai 1 itu? emang itu buka ya? :D

    BalasHapus
  3. laaaah lu kaga tau? buka kali tiap hari.. makanya jangan ngedekem aja di lantai 4 hahaha :p

    BalasHapus
  4. hahaaa yang aku tau itu proyeknya mangkrak

    BalasHapus