Selasa, 05 Januari 2016

Tidaklah Indah Dunia Ini, jika Hanya Ada Satu Warna

Sebenarnya tulisan ini sudah lama ingin saya publikasikan. Tetapi, karena ada beberapa pertimbagan dan juga belum ada keberanian maka tulisan ini urung saya publikasikan. Dan mungkin inilah saat yang tepat untuk mempublikasikan tulisan ini. Tulisan ini saya anggap sebagai keresahan saya dalam beberapa waktu ini. Bukan curhat, bukan juga kritik. Tapi saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya.
Sekitar beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan sebuah broadcast message dari grup alumni pondok pesantren tempat saya bersekolah dulu. Isinya cukup membuat saya kaget, pesan itu berisi tentang akan diadakan sebuah demo. Demo ini terjadi karena pendirian sebuah gereja yang menurut beberapa ulama disana menyalahi peraturan. Dan mereka menuntut pencabutan izin gereja tersebut. Kira-kira begitulah isi pesan yang saya dapatkan.
18 tahun saya hidup dalam lingkungan yang homogen. Homogen dalam artian semua orang di lingkungan yang saya tempati semuanya beragama Islam. Tidak ada yang beragama selain islam. Apalagi setelah lulus sekolah dasar saya melanjutkan pendidikan di sebuah pondok pesantren dibilangan Bekasi. Ketika saya memulai kehidupan sebagai mahasiswa, saya harus belajar hidup bersama. Itu berarti, semasa belajar, saya harus memposisikan diri untuk memandang dan memperlakukan sesame dengan setara. Karena dunia kampus mempertemukan saya dengan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang agama. Setiap agama tentunya membawa nilai-nilai yang berbeda. Maka dari itu, untuk tetap menjalani kehidupan dengan baik, saya harus mempunyai sikap tenggang rasa, agar perbedaan ini dapat diterima dan dihormati. Dalam satu tulisan Prof. Gunawan Tjahjono, beliau mengatakan bahwa. Sikap tenggang rasa akan tumbuh jika keberterimaan perbedaan berlangsung dalam kesetaraan dan saling menghormati.
Menurut Mohammad Munip (Direktur Eksekutif International Conference on religion and peace), berbagai persoalan bernuansakan agama, mulai dari intoleransi, radikalisme, bahkan ekstremisme disebabkan oleh sempitnya pemahaman keagamaan seseorang terhadap agamanya sendiri, selain ketidaktahuan seseorang itu terhadap agama atau penganut agama lainnya. Maka, muncullah pemikiran bahwa yang ada dimuka bumi ini hanyalah diri dan kelompoknya saja. Yang berbeda dianggap aneh dan menyimpang bahkan sesat. Pernyataan ini membuat saya seperti dipukul. Indonesia bukan hanya Islam saja, Protestan saja, Katolik saja, Hindu saja, Budha saja, atau bukan Konghuchu saja. Semua agama tersebut diakui oleh Negara. Lalu, apakah hanya karena kita mayoritas kita boleh bertindak seenaknya terhadap minoritas? Pertanyaan ini bukan hanya untuk umat islam saja. Tetapi, untuk semua agama yang mayoritas disuatu daerah. Bukan hanya kejadian demo pendirian gereja di bekasi tetapi juga kejadian pembakaran gereja di tolikara. Gampangnya, jika kita ingin tenang, nyaman, dihormati, dan dicintai, tentu kita juga harus memberikan kesan tersebut terhadap orang lain. Itu teori sosiologis sederhana.
Lalu apa yang saya ingin sampaikan? Saya cuman ingin menyampaikan bahwa kita hidup di Indonesia bukan hanya terdiri atas satu agama saja. Indonesia terdiri dari berbagai macam agama. Khusus untuk kasus pendirian gereja di bekasi seperti yang saya ceritakan diatas. Coba kita telaah dari syarat pendirian rumah ibadah. Tata cara pendirian rumah ibadah diatur dalam peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan Nomor 9 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Pendirian Rumah Ibadah. Pada pasal 13 Perber Menag dan Mendagri No. 8/9 Tahun 2006, disebutkan bahwa pendirian rumah ibadah didasarkan kepada keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan/desa. Pendirian rumah ibadah ini dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan umum, serta memenuhi peraturan perundang-undangan. Apabila keperluan nyata bagi pelayanan umat beragama di wilayah kelurahan/desa tidak terpenuhi, maka pertimbangkan komposisi jumlah penduduk digunakan batas wilayah kecamatan atau kabupaten/kota/provinsi. Selain itu, ada syarat administratif yang harus dipenuhi, antara lain :
1.      Daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadah paling sedikit 90 orang yang disahkan penjabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah.
2.      Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh lurah/kepala desa.
3.      Rekomendasi tertulis dari kantor departemen agama kabupaten/kota
4.      Rekomendasi tertulis dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten/kota.
Permohonan pendirian diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadah kepada bupati.walikota untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah. Bupati/walikota memberikan keputusan paling lambat 90 hari setelah permohonan pendirian rumah ibadah diajukan oleh panitia.
Jadi, jika semua syarat tersebut sudah dipenuhi maka, rumah ibadah tersebut legal untuk didirikan. Nah, yang jadi permasalahannya adalah bagaimana ketika data dipalsukan dan ada praktek sogok-menyogok untuk memuluskan izinnya? Seperti yang terjadi di bekasi. Menurut broadcast message yang saya dapatkan, data persetujuan warga dipalsukan dan ada praktek sogok-menyogok untuk memuluskan izin tersebut. Seharusnya, yang kita lakukan adalah bukan mempermasalahkan pendirian rumah ibadah tersebut. Tapi, buktikan bahwa tuduhan itu benar dan laporkan kepada pihak yang berwajib. karena Negara kita Negara hukum, yaaa walaupun hukumnya kadang timpang. Tapi, alangkah baiknya untuk kita mematuhi system yang telah berlaku di Negara ini. Sistem akan berjalan baik jika system yang menggerakkan manusia bukan manusia yang menggerakkan system. Itu argument saya dari segi aturan yang berlaku di Negara ini.
Pendirian rumah ibadah erat kaitannya dengan toleransi dan menghargai antar umat beragama. Adanya rasa toleransi dan menghargai antar umat beragama tanpa menggoyahkan keyakinan masing-masing bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan di Indonesia yang notebene masyarakatnya heterogen yang secara budaya memiliki nilai untuk hidup rukun dan damai dalam perbedaan selama ratusan tahun. Yaa memang tidak bisa dipungkiri jikalau sekarang Indonesia diwarnai oleh berbagai peristiwa yang merusak kerukunan dan kedamaian umat beragama. Lalu apa yang merusak tatanan kedamaian dan kerukanan antar umat beragama di Indonesia?
Coba kita kembali ke masa kita sekolah dulu. Sejumlah pengamat dan akademisi pendidikan mengatakan bahwa pendidikan agama di sekolah-sekolah tidak banyak mengajarkan bagaimana hidup bersama, berdampingan dengan umat beragama lain yang berbeda. Yang terjadi justru banyak doktrin untuk hanya meyakini agamanya sendiri dan dalam waktu bersamaan menilai keliru bahkan sesat ajaran agama yang dianut oleh orang lain. Akibatnya, peserta didik tumbuh menjadi manusia beragama yang ekslusif. Yang hanya menilai ajaran agamanya sendiri yang paling benar, sementara yang lain salah, sesat, dan tidak diterima oleh tuhan. Nah, hal seperti inilah yang kontrapoduktif bagi upaya mewujudkan hidup damai dan rukun dalam bingkai kemajemukan. Ketika dulu bersekolah di pondok pesantren, saya sempat menjadi seperti ini. Menilai agama lain salah bahkan sesat. Jangankan agama lain, ketika ada suatu aliran dalam Islam yang tidak sesuai dengan ajaran yang diterima di pesantren. Saya akan menganggap aliran itu sesat. Setelah saya menjalani kehidupan sebagai mahasiswa barulah saya mulai menganggap bahwa perbedaan itu indah. Seandainya, pendidikan agama disekolah menekankan pada prinsip humanism. Mungkin tidak akan terjadi hal-hal yang mengganggu kehidupan beragama. Humanisme adalah sebuah cara pandang yang melihat manusia sebagai unsur penting yang memiliki keluhuran dan martabat. Humanism menurut pembaruan hidup dan terlebih sikap yang terus-menerus mau menjadi manusiawi dan menghargai sifat kemanusiaan. Intinya humanisme mengajarkan penghormatan terhadap martabat manusia.
Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Munif diatas, bahwa berbagai persoalan bernuansakan agama, mulai dari intoleransi, radikalisme, bahkan ekstremisme disebabkan oleh sempitnya pemahaman keagamaan seseorang terhadap agamanya sendiri, selain ketidaktahuan seseorang itu terhadap agama atau penganut agama lainnya. Yang saya garis bawahi adalah “sempitnya pemahaman keagamaan seseorang terhadap agamanya sendiri”. Greg Barton mengatakan bahwa dalam membaca Islam kita harus mampu melihat arus-arus yang berada dalam tradisi Islam, baik yang progesif maupun yang radikal. Islam progesif merupakan salah satu pandangan keislaman yang moderat, karena mampu memahami nilai-nilai kemodernan, seperti demokratis, HAM, dan pluralism secara baik. Berfikir moderat, bertinda terbuka, toleran, menghormati dan menghargai keyakinan orang lain itulah yang harus kita miliki demi terciptanya kerukunan dan kedamaian umat beragama. Untuk bersikap seperti diatas, pendekatan dan persepektif yang digunakan adalah Pluralisme dan Perenialisme. Pluralisma akan mengantarkan kita agar bersikap postif terhadap menghadapi fakta kebinekaan dan perbedaan. Sedangkan perenialisme akan memberikan kita pemahaman dan keinsyafan akan adanya titik temu ajaran, esensi-esensi agama, kearifan dan spritualisme agama.
Nurcholish Madjid pernah menulis di Republika pada 10 Agustus 1999. Beliau mengatakan demikian :

Puralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama, yang justru menggambarkan kesan fragmentasi, bukan pluralism. Pluralisme juga tdak boleh dipahami sebagai “kebaikan negative” (negative good), hanya ditilik dari kegunaannya menyingkirkan fanatisme (to keep fanatism at bay). Pluralisme harus dipahami sebagai “pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban”. Bahkan pluralisme adalah suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia, antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang dihasilkannya. Dalam kita suci justru disebutkan bahwa Allah menciptakan mekanisme pengawasan dan pengimbangan dan pengimbangan antara sesama manusia guna memelihara keutuhan bumi, dan merupakan salah satu wujud kemurahan tuhan yang melimpah kepada manusia.
“seandainya Allah tidak mengimbangi segolongan manusia dengan segolongan yang lain, maka pastilah bumi hancur; namun Allah mempunyai kemurahan yang melimpah kepada seluruh alam.” (Alquran, Surah Al-Baqarah/2:251).

yang mau saya singgung adalah ayat Alquran yang dikutip oleh Cak Nur tersebut. Allah saja mengimbangi satu golongan dengan golongan yang lainnya. Artinya Allah menciptakan manusia tidak hanya terdiri atas satu golongan saja. Tidak hanya terdiri dari satu agama saja. Kenyataannya agama samawi yang turun ke Bumi ada 3, Yahudi, Nasrani dan terakhir Islam. Ayat diatas juga linier dengan Surah Al-hujarat ayat 13 yang artinya “Hai Manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal .......”. Allah menciptakan manusia yang terdiri atas berbagai macam golongan bukan untuk kita saling menindas, saling menjatuhkan dan saling menyakiti satu sama lain, melainkan untuk kita saling mengenal satu sama lain. Lebih lanjut Muhammed Arkoun Mengatakan “Bukan untuk memberikan sumbangan terselenggaranya suatu perjumpaan (encounter) yang akan membuat kita berfikir cara pandang “saya dan kita versus kamu dan mereka”, melainkan bagi terciptanya suatu ruang baru bagi kesalingpahaman dan kebebasan”. Perkataan ini bisa dijadikan untuk memberikan pemahaman bahwa keberagaman yang Allah ciptakan adalan untuk kita saling paham satu sama lain bukan untuk saling membuktikan eksistensi golongan sendiri.
Hilangnya kedamaian antar umat beragama yang ada di Indonesia sebenarnya sudah diperingtkan oleh Allah SWT. Allah berfirman yang artinya: Jangan berdebat dengan para pengikut wahyu terdahulu, kecuali secara lemah lembut --- jika tidak demikian mereka akan cenderung berbuat jahat--- dan katakanlah: “ kami beriman kepada apa yang telah diberikan kepada kami, serta apa yang telah diberikan kepadamu, karena tuhan kami dan tuhan kamu adalah satu dan sama, dan kepadanya kita menyerahkan diri”. (QS 29: 46). Seperti yang saya katakana diatas bahwa agama samawi ada 3, Yahudi, Nasrani dan yang terakhir Islam. Kristen sekarang itu merupakan representative dari Nasrani walaupun banyak yang mengatakan bahwa injil digunakan telah mengalami banyak perubahan. Jika kita tarik ke ayat diatas, kita dilarang untuk berdebat dengan mereka (para pengikut wahyu terdahulu) menggunakan cara yang kasar. Ketika itu terjadi, mereka akan membalas kita dengan perbuatan yang jahat. Allah sudah memperingatkan kita akan hal tersebut, tetapi kenapa kita masih melakukan itu? Toh dalam surat Al-Kafirun ayat 6 Allah juga berfirman, yang artinya : bagimu agamamu, bagiku agamaku. Itu kan sudah jelas bahwa bagi mereka yaa agama mereka. Bagi kita yaaa agama kita. Janganlah menggangu keharmonisan masyarakat dengan perang antar agama.
Kembali ke teori sosiologis tadi. Jika kita ingin tenang, nyaman, dihormati, dan dicintai, tentu kita juga harus memberikan kesan tersebut terhadap orang lain. Artinya jika kita ingin damai, maka berilah rasa damai kepada orang sekitar kita. Pepatah arab dalam Mahfuzhot juga mengatakan “Man Zholama, Zhulima” Barangsiapa yang menzolimi maka akan dizalimi. Hukum sebab akibat terjadi disini. Lantas,apakah kita masih memaksakan bahwa agama yang kita anut benar? Kita berdakwah atau hanya memaksakan eksistensi keberadaan agama kita? Ketika kita menjadi kaum minoritas apakah kita masih bisa berbuat sebebas ini? Coba kita fikirkan baik-baik akibat yang akan ditimbulkan oleh tindakan kita yang sekarang.


Wallahu a’lam Bish Showab

5 komentar:

  1. tulisan saya, masih bersambung,,, (aturan pendirian rumah ibadah perlu direvisi, kayaknya*) https://detikhukum.wordpress.com/2016/01/06/perlu-dilakukan-revisi-aturan-pendirian-rumah-ibadah-sepertinya/#more-238

    BalasHapus
  2. Good. Informasinya jelas dan tepat 😃

    BalasHapus
  3. IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
    BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA
    ISLAM
    SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah
    senjata kalian.

    Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul
    Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu
    yang Agung
    Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami
    menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai
    Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan
    kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela
    di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak
    perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan
    orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu
    kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka
    dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah
    kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat,
    melainkan sedikit sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah
    menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar
    kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada
    Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi,
    sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan
    kedurhakaan yang besar terhadap Allah!

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
    agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah
    kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai
    penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan
    kepada manusia di bumi.

    Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka
    Dajjal

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan
    memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-
    Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada
    sesama manusia karena itu adalah FITNAH

    Firman Allah: al-Hajj 39, 40
    Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi,
    disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
    untuk menolong mereka itu. Iaitu
    orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran,
    melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk
    (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki,
    perempuan-perempuan dan kanak-kanak .

    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan
    (al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka
    memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama
    orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap
    orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap
    mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada
    mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan
    tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara
    ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan
    tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu
    minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa /
    kampung.

    Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda
    dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam
    secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera
    Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah
    Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    email : seleksidim@yandex.com

    Dipublikasikan
    Markas Besar Angkatan Perang
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    BalasHapus
  4. PENDAFTARAN BELA NEGARA
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
    Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

    Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
    Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
    Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
    hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

    Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka

    a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan

    pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai

    RABB
    semesta alam.

    Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min

    rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

    Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab….

    orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah

    mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

    Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min

    yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

    Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah

    mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus

    dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

    Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

    Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada

    wahai RABB Semesta Alam.
    Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

    Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami

    kami Ahlul Baitmu

    Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini

    sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul

    Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

    Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min

    :38)

    Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
    para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari

    Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
    Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada

    Disebarluaskan
    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Syuaib Bin Shaleh
    singahitam@hmamail.com
    seleksidim@yandex.com

    BalasHapus