Kamis, 08 November 2012

Dan Fisika pun Bercinta


Cinta itu apasih? Gue juga bingung kalau disuruh menerjemakan atau mendefinisikan kata yang satu ini. Cinta itu mungkin sebuah rasa atau juga sebuah sifat. Entahlah apa itu cinta. Cinta membuat dunia ini lebih bermakna. Ya bisa dikatakan kita ada di dunia itu karena cinta. Tapi apa itu cinta gue sampai sekarang masih terus mencari dan mencari definisi kata tersebut. Dari beberapa definisi gue seperti tidak cocok.

Kebanyakan anak muda sekarang mengatas namakan cinta untuk pacaran. Pacaran adalah sebuah ikatan antara dua orang manusia baik itu sesama maupun beda jenis diatas rasa yang sama yaitu cinta. Tapi, kembali lagi apakah itu cinta? Dan saya pun masih belum bisa menjawab apa itu cinta.

Fisika adalah sebuah ilmu yang mempelajari seluk beluk alam ini. Apa saja yang terjadi di alam ini coba dijelaskan oleh fisika. Contohnya adalah perubahan waktu yang ada di dunia ini yang disebabkan oleh revolusi bumi terhadap matahari dan rotasi bumi pada porosnya.

Tapi, bagaimana jikalau cinta dibahas dalam ilmu fisika? Apakah bisa? Bisa ga sih? Tapi kayaknya bisa. Penjelasan ini bukan teori yang baru dalam fisika, tapi teori lama yang dikembangkan dan didefinisikan menurut perspektif cinta. Apasih maksudnya? Ya maksudnya itu dari rumus fisika dan istilah fisika bisa dibuat sebagai perumpamaan cinta. Contohnya makna cinta yang ditulis oleh teman gue yang ketemu waktu Rakernas ILP2MI di Semarang, namanya Mas Adul. Begini tulisannya :
                                                                                        
“Jika laki-laki memberikan getaran cinta kepada hati wanita mengakibatkan perubahan fluks hati antar keduanya yang menghasilkan sebuah gelombang yaitu gelombang cinta. Akibat adanya sinyal gelombang menimbulkan sinyal kehidupan yang menghasilkan bunyi kehidupan yang indah dan haromonis”

Begitu lah kira-kira perumpaan cinta dalam fisika. Tidak cuman itu, tadi malam gue mengkhatamkan satu novel yang baru gue beli judulnya “The Jadzab Boy”. Disana juga cinta diumpamakan melalui rumus fisika. Beginilah rumusnya :


Begitu model rumusnya. Penjelasannya sebagai berikut kenapa bisa berbentuk rumus gaya listrik :

Laki-laki yang diibaratkan mempunyai muatan positif yang mempunyai panah mengarah keluar dan berarti memberi. Tapi, kepada siapa harus memberi? Kalau tidak ada yang menerima gimana? Ga berguna pastinya.

Perempuan yang diibaratkan mempunyai muatan negative mempunyai panah yang mengarah ke dalam yang berarti menerima. Jika dunia ini hanya perempuan yang hanya menerima tanpa ada pemberi, ya tidak akan menjadi afdol dunia ini.

Rumus diatas dibaca “gaya listrik sama dengan konstanta dikali muatan pertama, dikali muatan kedua dibagi kuadrat jarak”. Nah, dimana nyambungnya dengan cinta? Dari rumus diatas cinta bisa diibaratkan. Cinta sama dengan konstanta percintaan dikali hati pertama dikali hati kedua, lalu dibagi kuadrat jarak antar hati. Kesimpulannya jikalau cinta kita ingin bernilai besar maka kita harus memperbesar hati kita dalam arti pemaaf. Lalu mendekatkan hati kita kepadanya sedekat-dekatnya. Tetapi, disini bukan fisik kita yang berdekatan melainkan jiwa kita yang berdekatan satu sama lain. Nah, ada konstanta disini adalah sesuatu yang membuat kita tidak terpengaruh denga kondisi apapun semisal kecantikan, harta, atau yang lain.
Dapat diambil kesimpulan dari tulisan gue kali ini bahwa FISIKA bukan hanya ilmu tentang pehitungan semata tetapi, banyak filosofi yang terkandung di dalamnya. Percayalah Sains akan membuat kita lebih mudah untuk menjalani hidup di dunia ini.






Sumber teori:

Mas Adul (IKIP PGRI SEMARANG)
Novel “The Jadzab Boy”

5 komentar:

  1. Ha ha ha, padahal penulisnya nggak serius - serius amat lho sama teori itu. Tapi ternyata ada yang mengapresiasi.
    Terima kasih ya,
    (mewakili penulis),,

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang/mas/pak hahaha :p
      setelah dipikir pikir bener juga sih.. makanya langsung ada inspirasi buat nulis hehehe

      Hapus
  2. Sekarang ini usiaku masih 21 tahun, jadi jangan dipanggil "pak" yah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuuh.. berarti kita cuman beda satu tahun haha :p

      Hapus
  3. Mana yang lebih tua? aku atau kamu?

    BalasHapus