Rabu, 13 Februari 2013

MATEMATIKA=LOGIKA=AKAL


Haloo semuanya!! Gue coba nulis lagi tentang matematika. Karena menurut gue matematika itu keren. Ga cuman ngajarin lu tentang rumus yang ribetnya udah kayak benang kusut, tapi juga akan ngajarin lu gimana menggunakan akal lu dalam kehidupan sehari hari. Logika merupakan kunci untuk mempelajari matematika, dan logika ini lah yang akan menuntun lu dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Gue inget fatwanya salah satu ulama matematika yang menciptakan diagram Cartesian yaitu Rene Descartes yang mengatakan “Cogito Egro Sum” yang artinya “aku berfikir maka aku ada”. Dari fatwa ini bisa diambil kesimpulan bahwa seorang manusia dikatakan ada jikalau dia berfikir. berfikir disini kan pasti menggunakan akal bukan insting. Nah, ini kan sinkron dengan pengetahuan dalam agama Islam bahwa manusia adalah makhluk sempurna karena akalnya. Nah, tapi apa nyambungnya dengan logika?

Logika sendiri adalah hasil pertimbangan akal fikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa (DR.Khalimi, MA). Tuh, logika kan nyambung banget sama akal. Dan matematika adalah satu-satunya ilmu yang melatih logika dengan intens. Jikalau logika nyambung dengan akal, maka matematika juga melatih akal kita secara intens. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa matematika akan membawa kita menjadi manusia yang sebenarnya manusia seperti yang dikatakan oleh Rene Descartes. Jadi, tidak salah bahwa salah satu survey mengatakan bahwa ditahun 2022 Matematika marupakan jurusan yang paling dicari lulusannya di dunia kerja. Dan menurut salah satu survey juga mengatakan bahwa dari 10 jurusan yang lulusannya menerima gaji paling besar, lulusan matematika menempati urutan ke-6.

Tidak afdhol jikalau kita ngomongin matematika dengan logika tetapi, kita tidak membahas tentang metode penalaran. Kita cukup ngambil 2 metode penalaran yang umum digunakan oleh para pemikir, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.

Penalaran Deduktif adalah proses berfikir untuk menarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus berdasarkan konklusi yang sudah diterima kebenarannya. Ada dua tahap proses penalaran deduktif. Pertama menyesuaikan hal khusus dengan hal umum. Kedua menyimpulkan bahwa yang khusus mempunyai sifat yang dapat diterapkan ke dalam hal yang umum. (DR. Khalimi, MA)

Biasanya penalaran deduktif ini digunakan oleh sebagian detektif didunia ini. Contoh nya adalah seperti di film Detective Conan dan beberapa serial novel Sherlock Holmes yang akan merangsang pembaca maupun penontonnya menggunakan Penalaran Deduktif mereka untuk mengikuti jalan cerita.

Selanjutnya adalah Penalaran Induktif. Penalaran induktif merupakan kebalikan dari Penalaran Deduktif, yaitu proses berfikir untuk menarik kesimpulan umum dan merumuskan pendapat berdasarkan pengalaman terhadap fakta-fakta khusus dari hal-hal tertentu. Penalaran Induktif bergerak  dari satu contoh atau fakta-fakta empiric atau kejadian-kejadian ke kesimpulan umum. (DR. Khalimi, MA)


Penalaran model ini biasanya digunakan untuk disipin ilmu – ilmu yang bergerak dalam bidang “peramalan” seperti statistika, teori peluang, dsb.

Diatas sudah dijelaskan tentang akal=logika=matematika. Jadi, inti dari tulisan gue kali ini adalah gimana membuat pembaca sekalian memandang matematika hanya sekedar ilmu hitungan saja. Menurut gue matematika bukan ilmu hitung, tapi ilmu hitung itu merupakan bagian dari matematika. Dari segi bahasa aja sudah beda kan. Dari segi Bahasa Arab hitung itu = الحساب. Dan matematika dalam bahasa arab adalah الرياضيات. Tuh kan dari segi bahasa aja sudah beda antara hitung dengan matematika.

Jadi, sekali lagi jangan menilai bahwa matematika itu merupakan ilmu hitungan, tetapi matematika adalah ilmu logika yang akan membuat kita menjadi manusia yang sebenarnya manusia. Terakhir gue mau mengatakan bahwa selain al-qur`an, hadits, dan fatwa ulama berpeganglah pada Logika kalian, akal kalian. Dengan itu semua akan mempermudah hidup kalian.
COGITO ERGO SUM !!!!!

1 komentar:

  1. kurang detail gan..ane masih penasaran,,kenapa logika ane kalo masalah matematiak dan fisika selalu ngebaklang ..apakah faktor otak ane yang bebal ato emang ada hal lain yang perlu diperbaiki dari pola ane belajar..ane sudah kuliah ..dan ane masih kesulitan kalo bertemu dengan pelajaran yang berhubungan dengan logika ..

    BalasHapus