Haloo semuanya!! Gue coba nulis lagi tentang matematika. Karena menurut gue
matematika itu keren. Ga cuman ngajarin lu tentang rumus yang ribetnya udah
kayak benang kusut, tapi juga akan ngajarin lu gimana menggunakan akal lu dalam
kehidupan sehari hari. Logika merupakan kunci untuk mempelajari matematika, dan
logika ini lah yang akan menuntun lu dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Gue inget fatwanya salah satu ulama matematika yang menciptakan diagram
Cartesian yaitu Rene Descartes yang mengatakan “Cogito Egro Sum” yang artinya
“aku berfikir maka aku ada”. Dari fatwa ini bisa diambil kesimpulan bahwa
seorang manusia dikatakan ada jikalau dia berfikir. berfikir disini kan pasti
menggunakan akal bukan insting. Nah, ini kan sinkron dengan pengetahuan dalam agama
Islam bahwa manusia adalah makhluk sempurna karena akalnya. Nah, tapi apa
nyambungnya dengan logika?
Logika sendiri adalah hasil pertimbangan akal fikiran yang diutarakan lewat
kata dan dinyatakan dalam bahasa (DR.Khalimi, MA). Tuh, logika kan nyambung
banget sama akal. Dan matematika adalah satu-satunya ilmu yang melatih logika
dengan intens. Jikalau logika nyambung dengan akal, maka matematika juga
melatih akal kita secara intens. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa matematika
akan membawa kita menjadi manusia yang sebenarnya manusia seperti yang
dikatakan oleh Rene Descartes. Jadi, tidak salah bahwa salah satu survey
mengatakan bahwa ditahun 2022 Matematika marupakan jurusan yang paling dicari
lulusannya di dunia kerja. Dan menurut salah satu survey juga mengatakan bahwa
dari 10 jurusan yang lulusannya menerima gaji paling besar, lulusan matematika
menempati urutan ke-6.
Tidak afdhol jikalau kita ngomongin matematika dengan logika tetapi, kita
tidak membahas tentang metode penalaran. Kita cukup ngambil 2 metode penalaran
yang umum digunakan oleh para pemikir, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran
Induktif.
Penalaran Deduktif adalah proses berfikir untuk menarik kesimpulan tentang
sesuatu yang khusus berdasarkan konklusi yang sudah diterima kebenarannya. Ada
dua tahap proses penalaran deduktif. Pertama menyesuaikan hal khusus dengan hal
umum. Kedua menyimpulkan bahwa yang khusus mempunyai sifat yang dapat
diterapkan ke dalam hal yang umum. (DR. Khalimi, MA)
Biasanya
penalaran deduktif ini digunakan oleh sebagian detektif didunia ini. Contoh nya
adalah seperti di film Detective Conan dan beberapa serial novel Sherlock
Holmes yang akan merangsang pembaca maupun penontonnya menggunakan Penalaran
Deduktif mereka untuk mengikuti jalan cerita.
Penalaran model
ini biasanya digunakan untuk disipin ilmu – ilmu yang bergerak dalam bidang
“peramalan” seperti statistika, teori peluang, dsb.
Diatas sudah
dijelaskan tentang akal=logika=matematika. Jadi, inti dari tulisan gue kali ini
adalah gimana membuat pembaca sekalian memandang matematika hanya sekedar ilmu
hitungan saja. Menurut gue matematika bukan ilmu hitung, tapi ilmu hitung itu
merupakan bagian dari matematika. Dari segi bahasa aja sudah beda kan. Dari
segi Bahasa Arab hitung itu = الحساب. Dan matematika dalam bahasa arab adalah الرياضيات. Tuh kan dari segi bahasa aja sudah beda antara
hitung dengan matematika.
Jadi, sekali
lagi jangan menilai bahwa matematika itu merupakan ilmu hitungan, tetapi
matematika adalah ilmu logika yang akan membuat kita menjadi manusia yang
sebenarnya manusia. Terakhir gue mau mengatakan bahwa selain al-qur`an, hadits,
dan fatwa ulama berpeganglah pada Logika kalian, akal kalian. Dengan itu semua
akan mempermudah hidup kalian.
COGITO
ERGO SUM !!!!!
kurang detail gan..ane masih penasaran,,kenapa logika ane kalo masalah matematiak dan fisika selalu ngebaklang ..apakah faktor otak ane yang bebal ato emang ada hal lain yang perlu diperbaiki dari pola ane belajar..ane sudah kuliah ..dan ane masih kesulitan kalo bertemu dengan pelajaran yang berhubungan dengan logika ..
BalasHapus