Senin, 04 Juni 2012

Matematika dan Fenomena Penggandaan Uang


Matematika adalah suatu ilmu yang mengajarkan kita tentang logika (tulisan yang lalu). Ilmu matematika adalah cabang ilmu yang paling tua yang pernah di pelajarari. Menurut A.Johnson dan Rising (1972) mengatakan bahwa matematika dalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logic, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa simbol mengenai ide daripada bunyi. Dan menurut James dan James (1976) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi dalam 3 bidang yaitu, aljabar, analisis, dan geometri. Dan Kline (1973) mengatakan bahwa matematika membantu manusia dalam memahami dan mengatasi permaslahan sosial,ekonomi dan alam. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang mempelajari logika dan mengunakan logika juga untuk mempelajarinya. Matematika mempelajari hal-hal yang ada, matematika tidak sanggup untuk mempelajari hal-hal yang tidak pernah ada. Tetapi, matematika dapat meramal yang akan terjadi, tapi matematika tidak menggunakan ilmu gaib melainkan matematika menggunakan pengalaman yang pernah terjadi kemudian merumuskannya ke dalam sebuah formula dan akhirnya matematika bisa atau mampu meramal sesuatu yang akan terjadi dengan pengembangan logika yang dimiliki manusia. Bukan dengan hal yang berbau mistis yang tidak bisa dijelaskan dengan logika manusia. Matematika adalah ilmu logika yang dapat menganalisa bahkan meramal.
Mengutip dari pengalam seorang dosen matematika di kampus gue yang menjabat sebagai ketua jurusan matematika beliau pernah mempunyai pengalaman menemukan seorang pencuri dengan menggunakan konsep logika atau ilmu matematika. Ceritanya panjang banget waktu gue masih masa ospek jurusan ga mungkin gue certain disni.. intinya dia dapat menyimpulkan bahwa seorang pencuri dengan menggunakan konsep matematika tanpa berhubungan dengan paranormal yang menurut dia tidak masuk akal dan tidak logis. Jadi, tetap pada konsep pada tulisan gue terdahulu bahwa matematika bukan ilmu hitungan.
Dijelaskan diatas bahwa matematika adalah ilmu matematika dapat membantu manusia mengatasi permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Fenomena yang terjadi di masyarakat dapat disikapi dengan menggunakan matematika. Tentunya bukan hitungan tetapi menggunakan pola pikir matematika yaitu logika.
Kita mengetahui banyak sekali fenomena dukun yang dapat menggandakan uang. Dan banyak pula yang tertipu karena dukun ini. Mereka pun seakan percaya bahwa ada dukun yang mampu menggandakan uang. Ini sangat diluar logika kita. Jikalau ada dukun yang mampu menggandakan uang kenapa tidak untuk dia saja lah uangnya atau minimal kalo dia mau membantu dia menunjukkan bahwa dia bisa menggandakan uang dengan cara dia itu terlihat sangat kaya, mungkin menjadi orang paling kaya di dunia kalo bisa menggandakan uang. Tetapi, apa yang terjadi malah dukun yang mengaku bisa menggandakan uang ini sangat bisa dibilang jauh dari kekayaan. Minimal mah punya mobil, gimana mau punya mobil, motor aja masih yang rongsokan.
Tetapi masyarakat yang tertipu tidak mau mengkaji dulu apakah benar ada yang bisa menggandakan uang. Coba kalo logikanya digunakan tidak akan muncul kasus seperti ini lagi. Dan para penipu pun akan lebih kreatif lagi dalam menjalankan aksinya.
Sekarang kita mau menyalahkan siapa? Diri kita??? Pemerintah?? Atau rumput yang bergoyang??? Sapa yang harus disalahkan?? Pelaku penipuan? Mereka menipu memang tapi yang ditipu lebih salah lagi , kenapa mau ditipu dengan hal yang tidak masuk akal. Mau nyalahin pemerintah?? Ga tau deh kalo ini mau ga disalahin.
Coba kita telaah kembali, mengapa ini bisa terjadi. Padahal kita itu sudah sekolah, sudah belajar, tetapi kok masih bisa ketipu dengan hal yang sangat tidak masuk akal. Ini kembali kepada judul diatas “Matematika dan Fenomena Penggandaan Uang”. Mengapa disangakutkan lagi dengan matematika? Ya karena gue jurusan matematika ya gue sangkutin lah dengan matematika.
Matematika membantu manusia dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi didunia ini. Tentunya dengan pola pikir yang telah dibentuk oleh matematika itu. Tetapi, apakah di pendidikan dasar diajarkan pola pikir matematika atau pola pikir yang logis?? Kalo kata gue sih ga diajarin yang diajarin cuman hitung-hitungan sih.. ini yang membuat tidak adanya pembentukan pola pikir matematika dan hasilnya masih ada yang percaya dengan hal-hal yang tidak sama sekali masuk akal.
Permasalahan selanjutnya adalah kenapa kembali pembelajaran matematika di sekolah yang dibahas kok bukan yang di perguruan tinggi?? Ya pastinya yang di sekolah yang diperguruan tinggi kan sudah pas dengan tujuan dan arti matematika. Dan korban-korban yang terkena penipuan pun mayoritas yang sekolahnya hanya sebatas SMA dan SMP bahkan ada yang masih SD. Coba sampai ke perguruan tinggi yang akan membentuk pola pikir kita yang akan selalu menggunakan logika untuk menyikapi masalah dan fenomena yang terjadi.
Jadi, kesimpulan saya adalah hampir sama dengan tulisan yang lalu. Bahwa segera perbaiki pembelajaran tentang matematika yang bukan membahas hitungan melainkan yang akan membentuk pola pikir kita agar sesuai dengan logika dan masuk akal tidak ngawur dalam mengambil keputusan dari suatu masalah.
HIDUPLAH DENGAN MATEMATIKA
NEGARA INI TIDAK AKAN MAJU KALAU CARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TETAP SEPERTI INI!!!!!
DAN MASIH AKAN ADA KORBAN PENIPUAN BERMOTIF PENGGANDAAN UANG YANG BERJATUHAN
WASSALAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar